Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain didunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka sebagai berikut:
Ciri-ciri pokok aliran pendapatan dan pengeluaran dari perekonomian terbuka antara lain: pembayaran oleh sektor perusahaan yaitu pembayaran kepada pemerintah atas pajak pendapatan dan kepada rumah tangga atas faktor-faktor produksi. Pendapatan yang diterima rumah tangga berasal dari gaji dan upah yang dibayar oleh perusahaan dan pemerintah. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Pendapatan rumah tangga digunakan untuk konsumsi, tabungan dan pajak, pembayaran devisa ke sektor luar negeri atas barang yag di impor oleh rumah tangga. Tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh lembaga-lembaga keuangan kepada pengusaha penanam modal. Pengeluaran agregat terdiri dari pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto. Perusahaan melakukan kegiatan ekspor dan mendapatkan pembayaran devisa dari transaksi luar negeri.

Ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke luar negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.
Impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran keluar ini yang akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional. Impor ini sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh rumah tangga namun pada sirkulasi diatas diasumsikan impor oleh rumah tangga. 
Sejauh mana pengaruh ekspor dan impor terhadap pendapatan nasional tergantung dari ekspor neto, apabila ekspor neto positif pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka antara lain:
  • Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan dalam negeri (Cn).
  • Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
  • Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G).
  • Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri (X).
  • Barang Impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri (M).
Faktor-faktor yang menentukan Ekspor
Dalam mengalisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandaikan ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ekspor tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Tetapi ekspor ditentukan oleh:
  • Harga relatif barang dalam negeri dipasaran luar negeri.
  • Kemampuan dari suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasar luar negeri.
  • Keistimewaan jenis barang
  • Citrarasa penduduk di negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu negara.
  • Perkembangan teknology yang meningkatkan mutu barang.
  • Kemajuan di negara-negara lain.
Faktor yang menentukan Impor
Besarnya impor dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak impor yang akan dilakukan.
Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana: (i) penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat, dan (ii) suntikan sama dengan bocoran. Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
 
Y = C + I + G + (X – M)    dan    I + G + X = S + T + M
 
Ket:
Y  : Pendapatan nasional
C  : Konsumsi
 I  : Investasi
X  : Ekspor
M : Impor
G  : Pengeluaran Pemerintah
S  : Tabungan
T  : Pajak
 
Keseimbangan menggunakan pendekatan penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat atau Y=AE
      Perekonomian terbuka Penawaran agregat  atau AS terdiri dari pendapatan nasional dan Impor. dimana AS=Y+M, AE=C+I+G+X , Y+M=C+I+G+X maka Y=C+I+G+(X-M).
Penjelasan:
  • Misalnya perekonomian 3 sektor, keseimbangan pendapatan nasional Y=C+I+G, maka pendapatan nasional Y3.
  • Jika perekonomian berubah menjadi terbuka maka timbul ekspor impor. Pengeluaran agregat akan bertambah sebanyak ekspor netto (X-M). nilai ekspor netto ditambah ke fungsi pengeluaran tertutup sehingga menjadi AE= C+I+G+(X-M). Keseimbangan dari E0 menjadi E1 sehingga pendapatan nasional meningkat ke Y4.
  • Fungsi AE= C+I+G+(X-M) tidak sejajar dengan AE=C+I+G dan fungsi C karena nilai impor sebanding dengan pendapatan nasional, sehingga fungsi AE= C+I+G+(X-M) lebih landai.
  • Garis putus-putus Cdn merupakan pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Perbedaan Cdn dan C adalah nilai impor.

Keseimbangan menggunakan pendekatan Suntikan Bocoran

Penjelasan:

  • Misalnya perekonomian 3 sektor, keseimbangan pendapatan nasional E0 apabila I+G=S+T, dengan pendapatan nasional Y3.
  • Suntikan sebanyak x dari I+G menjadi I+G+X. pengeluaran sejajar karena ekspor adalah pengeluaran otonomi.
  • Bocoran bertambah sebanyak M, dari S+T menjadi S+T+M. garis menjauhi S+T karena M adalah pengeluaran terpengaruh (sebanding dengan pendapatan nasional).
  • Perubahan keseimbangan akan dicapai E1, yaitu persilangan antara I+G+X dengan S+T+M, maka pendapatan nasional Y4.

Contoh Perhitungan Keseimbangan Terbuka dengan Angka

1.    Diketahui:
Fungsi konsumsi     : C=500+0,8Yd
Pajak                       : 25% dari pendapatan atau 0,25Y
I                              : 500
G                            : 1.000
X                            : 800 jika impor 10% dari pendapatan atau M=0,1Y
Jika perekonomian akan mencapai tingkat kesempatan kerja penuh pada pendapatan nasional 6.000. Berdasarkan pemisahan-pemisahan yang dinyatakan maka jawablah pertanyaan berikut:
a.    Tentukan fungsi konsumsi dari Y
b.    Tentukan pendapatan nasional dari keseimbangan
c.    Untuk  mencapai tenaga kerja penuh, perubahan Bagaimanakah perlu dibuat apabila:
1)      Pajak saja yang diturunkan
2)      Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan
d.   Nyatakan kedudukan budget pemerintah pada keseimbangan awal dan pada kesempatan kerja penuh. Nyatakan fungsi pajak baru.
e.    Adakah ekspor melebihi impor pada kedua keseimbangan tersebut?
f.     Bolehkah anda simpulkan mengenai nilai multiplier dalam perekonomian terbuka tersebut?
 
Penyelesaian:
a.    Menentukan fungsi konsumsi dari Y
                           C=500+0,8Yd
                           C=500+0,8(Y-0,25Y)
                           C=500+0,8(0,75Y)
                           C=500+0,6Y
 
b.    Menentukan pendapatan nasional dari keseimbangan
                           Y=C+I+G+(X-M)
                           Y=500+0,6Y+500+1000+(800-0,1Y)
                           Y=500+0,6Y+500+1000+800-0,1Y
                           Y=2800+0,6Y-0,1Y
                           Y=2800+0,5Y
                  Y-0,5Y=2800
                      0,5Y=2800
                           Y=5600
 
c.   Untuk  mencapai tenaga kerja penuh, perubahan Bagaimanakah perlu dibuat apabila:
1)      Pajak saja yang diturunkan
                                    Y=C+I+G+(X-M)
                     6000=500+0,8Yd+I+G+(X-M)
                     6000=500+0,8(Y-T0)+500+1000+(800-0,1Y)
                     6000=2800+0,8Y-0,8T0-0,1Y
                     6000=2800+0,8(6000)-0,8T0-0,1(6000)
                      0,8T=-6000+2800+4800-600
                      0,8T=1000
                           T=1250
Apabila pajak tidak berubah, pada pendapatan nasional 6000 jumlah pajak adalah:  
                                    T=0,25Y
                                    T=0,25(6000)
                                    T=1500
 Jadi besarnya pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh harus diturunkan sebesar 250 (1500-1250).
2)      Pengeluaran pemerintah dinaikkan
                                Y=C+I+G+(X-M)
                           6000=500+0,8Yd+I+G+(X-M)
                           6000=500+0,8(6000-0,25×6000)+5000+G+(800-0,1×6000)
                           6000=4800+G
                                G=1200
Jadi besarnya pengeluaran pemerintah untuk mencapai kesempatan kerja penuh harus dinaikkan sebesar 200 (1200-1000).
 
d.   Budget Pemerintah dan Fungsi Pajak
Pada keseimbangan asal, Y=5600 pajaknya sebesar T=0,25Y=0,25(5600)=1400. Pengeluaran pemerintah 1000. Maka pengeluaran pemerintah surplus sebanyak T-G=1400-1000=400.
Pada keseimbangan baru, apabila Y=6000 pajak sebesar 1250 dan pengeluaran pemerintah sebesar 1000. Maka pengeluaran pemerintah surplus sebesar 250.
Kasus menambah pengeluaran pemerintah untuk keseimbangan kerja penuh, pengeluaran pemerintah menjadi 1200, dengan asumsi pajak tetap yaitu 0,25Y dengan pendapatan sebesar 6000 maka pajak sebesar T=0,25(6000)=1500. Dengan demikian budget pemerintah surplus sebesar 1500-1200=300.
Fungsi pajak baru apabila kesempatan kerja penuh dicapai dengan mengurangi pajak sekaligus, fungsi pajak akan berubah menjadi T=T0+0,25Y. Formula dapat dibuktikan dengan asumsi berikut:
         T=T0+0,25Y
   1250=T0+0,25(6000)
       T0=1250-1500
       T0= -250
Sehingga fungsi pajak sama dengan T=-250+0,25Y
e.    Keseimbangan Ekspor Impor.
  • Ketika Y=5600 maka impor I=0,1Y=0,1(5600)=560, nilai ekspor sebesar 800 maka surplus sebesar 240.
  • Ketika Y=6000 maka impor I=0,1Y=0,1(6000)=600, nilai ekspor sebesar 800 maka surplus sebesar 300.
f.     Multiplier
Multiplier didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan perbandingan diantara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat. Pertambahan pendapatan nasional sebesar 5600-6000=400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah 200 (1000-1200). Dengan demikian perekonomian multiplier =400/200=2.

Multiplier dalam Perekonomian Terbuka

Dalam perekonomian terbuka multipliernya akan lebih kecil dari pada multiplier dalam tiga sektor. Perbedaan itu disebabkan karena analisis mengenai keseimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional, berarti dengan adanya impor tingkat kebocoran semakin besar dan mengurangi pertambahan pengeluaran agregat. Sehingga multiplier lebih kecil apabila dibandingkan dengan perekonomian tertutup.

Rumus multiplier dengan pajak proporsional.

Rumus multiplier dengan pajak tetap dengan nilai t=0, maka:

Berdasarkan contoh sebelumnya diketahui: C=500+0,8Yd, T=0,25Y, G=1000 dan I=500. X=800 jika impor 10% dari pendapatan atau M=0,1Y. hasil nilai multiplier sebelumnya 2 (400/200). Jika dibuktikan dengan rumus sebagai berikut:
Jika dimisalkan dalam perekonomian tertutup dengan tidak adanya kegiatan ekspor impor maka multiplier sebagai berikut:
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai multiplier lebih besar pada perekonomian tertutup karena adanya tingkat kebocoran impor.

Daftar Pustaka
Sukirno, S. (2016). MakroEkonomi Teori Pengantar (Edisi ketiga). Jakarta: Rajawali Pers.

 
 
 
 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*