Pencatatan Transaksi Metode Perpetual
- Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku dan bahan penolong dicatat pada akun persediaan bahan baku, bahan baku penolong atau bahan penolong.
Contoh: Tanggal 2 Desember 2018, membeli secara tunai bahan baku sebesar Rp8.500.000 dan bahan penolong sebesar Rp1.500.000.
Jurnal untuk mencatatat pembelian tunai sebagai berikut:
Persediaan bahan baku Rp 8.500.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.500.000
Kas Rp 10.000.000
atau
Persediaan bahan Rp10.000.000
Kas Rp 10.000.000
Contoh: Tanggal 6 Desember 2018, membeli secara kredit bahan baku sebesar Rp8.500.000 dan bahan penolong sebesar Rp1.500.000.
Jurnal untuk mencatatat pembelian tunai sebagai berikut:
Persediaan bahan baku Rp 8.500.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.500.000
Utang usaha Rp 10.000.000
atau
Persediaan bahan Rp10.000.000
Utang usaha Rp 10.000.000
- Penggunaan Bahan Baku
Penggunaan bahan baku selama proses produksi dicatat setiap saat. Pemakaian bahan baku dijurnal pada persediaan barang dalam proses, sedangkan biaya bahan baku penolong dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.
Contoh: Tanggal 10 Desember 2018, bagian produksi mengambil bahan baku dari gudang sebesar baku sebesar Rp1.500.000 dan bahan penolong sebesar Rp500.000.
Persediaan barang dalam proses Rp1.500.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp500.000
Persediaan bahan baku Rp 8.500.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.500.000
- Pencatatan Tenaga Kerja
Gaji pada produksi dibagi menjadi upah langsung dan upah tidak langsung. Upah langsung dicatat sebagai barang dalam proses, sedangkan upah tak langsung merupakan unsur dari overhead pabrik maka akan dicatat sebagai biaya overhead pabrik.
Contoh 3: Pada bulan desember total gaji yang dibayar sebesar Rp 8.000.000 yang terdiri dari Tenaga kerja langsung 70%, Tenaga kerja tidak langsung 15%, bagian pemasaran 10% dan bagian administrasi 5%. Jurnal yang dibuat untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut:
-
- Mencatat beban gaji yang masih harus dibayar untuk bulan desember
Beban Gaji Rp 8.000.000
Utang Gaji Rp 8.000.000
-
- Mencatat pembayaran gaji yang terhutang
Utang gaji Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
-
- Mencatat distribusi beban gaji
Barang Dalam Proses -tenaga kerja langsung Rp5.600.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp1.200.000
Beban Gaji Admnistrasi Rp400.000
Beban Gaji Penjualan Rp800.000
Beban Gaji Rp 8.000.0000
- Pencatatan Overhead Pabrik
BOP dapat dibebankan pada produk berdasarkan biaya sesungguhnya yang terjadi atau berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Baik pembebanan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi maupun berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, biaya BOP harus dikumpulkan ke dalam akun produk dalam proses sebelum akhirnya membentuk atau termasuk dalam harga pokok produk selesai, dalam metode perpetual tidak diperlukan akun biaya pabrikasi. Fungsi akun digantikan oleh akun persediaan produk dalam proses yang disesuaiakan secara terus menerus.
Terdapat BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan. BOP sesungguhnya mencatat BOP yang terjadi selama proses pengerjaan produk seperti bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan penyusutan mesin pabrik. Akun beban BOP dibebankan adalah pembebanan BOP ke harga pokok produksi yang dihitung berdasarkan tarif di tentukan di muka. Pada akhir periode saldo akun BOP dibebankan disesuaiakan ke akun BOP sesungguhnya untuk menentukan selesih BOP. apabila BOP dibebankan nilainya sama dengan BOP sesungguhnya maka tidak terjadi selisih BOP.
Contoh: Biaya overhead pabrik sesunggunya berupa penyusutan mesin pabrik sebesar Rp1.500.00, biaya listrik pabrik Rp250.000, biaya air pabrik Rp150.000.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas:
Biaya overhead pabrik (BOP) sesungguhnya Rp Rp 1.900.000
Beban penyusutan mesin pabrik Rp1.500.000
Beban listrik pabrik Rp250.000
Beban air pabrik Rp150.000
Contoh: BOP dibebankan pada proses produksi dengan tarif 120% tenaga kerja langsung
Jurnal Pencatatan BOP dibebankan:
Persediaan barang dalam proses Rp6.720.000
BOP yang dibebankan Rp6.720.000
- Pencatatan Barang Dalam Proses
Pada entitas manufaktur terdapat akun persediaan dalam proses, akun ini digunakan untuk mencatat harga pokok untuk unit barang yang belum selesai (100%). Pada metode perpetual, harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik yang masuk proses produksi dikumpulkan dalam satu akun persediaan dalam proses. Saldo akun ini selalu di update selalu continue.
Akun persediaan barang dalam proses xxx
Biaya bahan baku xxx
Biaya bahan tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik xxx
- Pencatatan Penjualan Barang Jadi
Akun persediaan barang jadi di debit setiap ada transfer barang dari pabrik ke gudang barang jadi dan di kredit harga pokok produksi.
Contoh: 25 Desember 2018 barang jadi yang dihasilkan dan ditranfer ke gudang sebesar Rp15.625.000
Persediaan barang jadi Rp9.500.000
Persediaan barang dalam proses Rp9.500.000
- Pencatatan Penjualan Barang
Pada metode periodik hanya mencatat nilai penjualan tanpa diikuti pencatatan harga pokok barang yang dijual.
Contoh: Penjualan barang jadi sebesar Rp19.500.000, sedangkan harga pokok barang jadi yang terjual sebesar Rp15.625.000
Jawab:
Jurnal catatan penjualan adalah:
Kas Rp9.500.000
Penjualan Rp9.500.000
Beban pokok penjualan Rp9.500.000
Persediaan barang jadi Rp9.500.000
- Penyesuaian Akhir Periode Metode Periodik
Pencatatan persediaan metode perpetual tidak perlu dilakukan penyesuaian atas Persediaan bahan baku dan barang dalam proses.
- Jurnal Penutup
- Menutup akun penjualan dan beban-beban ke akun ikhtisar laba rugi
- Menutup akun ikhtisar laba rugi ke akun saldo laba