KONSEP DASAR ENTITAS MANUFAKTUR

Definisi Entitas Manufaktur

Entitas manufaktur adalah entitas yang kegiatan utamanya membeli bahan baku, selanjutnya diproses menjadi barang jadi untuk dijual. Kegiatan entitas manufaktur diantaranya membeli bahan baku, mengolah bahan baku dengan menggunakan tenaga kerja langsung dan dengan bantuan mesin, dan biaya-biaya lainnya seperti biaya listrik, dan biaya-biaya lainnya

Aktivitas Perusahaan Manufaktur diantaranya:

  • Pembelian Bahan

Pembelian bahan baku dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Divisi yang bertugas untuk melakukan pembelian bahan, barang atau lainnya adalah purchasing (departemen pembelian). Dokumen utama dalam aktivitas pembelian bahan terdiri dari:

    • Surat permintaan pembelian

Surat Permintaan Pembelian merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang terdapat dalam surat tersebut.

    • Surat Permintaan Penawaran Harga

Surat Permintaan Penawaran Harga adalah suart yang berisi permintaan penawaran harga bagi barang atau meminta pengiriman daftar barang dan harga barang atau katalog produk yang dihasilkan penjual.

    • Surat order pembelian

Surat order pembelian dikenal dengan Purchase order (PO). PO ini digunakan untuk memesan barang yang telah dipilih kepada supplier/pemasok. 

    • Laporan penerimaan barang

Laporan penerimaan barang (LPB) adalah dokumen dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.

  • Pemakaian Bahan

Dalam proses produksi memerlukan bahan baku dan bahan penolong maka admin bagian produksi melakukan permintaan bahan baku ke bagian gudang persediaan bahan.

  • Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas adalah sejumlah uang yang dikorbankan perusahaan untuk menunjang aktivitas operasional bisnis. Misalnya pengeluaran untuk pembelian bahan baku atau bahan penolong, pembayaran tenaga kerja atau upah karyawan, pembayaran  listrik pabrik, perawatan mesin dan sebagainya.

  • Penjualan

Penjualan adalah sumber utama pendapatan atau pemasukan perusahaan dari produk yang dihasilkan.

  • Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah sejumlah uang yang diterima perusahaan dari kegiatan penjualan atau lainnya yang digunakan untuk menunjang aktivitas operasional bisnis. Contohnya penjualan barang jadi, pendapatan bunga bank, pendapatan penjualan aset atau lainnya.

Jenis Persediaan Manufaktur

Persediaan (inventory) entitas manufaktur menurut Bahri dkk (2021) terdiri dari:

  • Persediaan bahan baku (Raw Materials Inventory)

Bahan baku adalah unsur utama dalam suatu produk. Bahan baku akan di proses menjadi produk jadi atau barang jadi. Persediaan bahan baku yang terdapat pada neraca merupakan sisa persediaan pada akhir periode akuntansi.

  • Persediaan dalam proses (Work In Process)

Persediaan dalam proses adalah barang-barang yang baru diproses/dikerjakan, sebagian diproses menjadi barang jadi namun belum selesai.

  • Persediaan barang jadi (Finished Goods Inventory)

Persediaan barang jadi adalah barang yang selesai di produksi namun belum terjual. Nilai dari persediaan barang jadi ini adalah seluruh biaya yang terserap untuk menyelesaikan menjadi barang jadi. 

Biaya Manufaktur 

Biaya manufaktur sering disebut juga dengan istilah biaya produksi/biaya pabrik.

Biaya (cost) menurut Dunia dkk (2019:18) adalah pengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Beban adalah biaya yang telah memberikan manfaat. Contohnya sederhana misalnya perusahaan Aneka membeli sebuah mesin seharga Rp50.000.000. Mesin ini diperkirakan memiliki masa manfaat 8 tahun. Biaya perolehan mesin ini akan dialokasikan selama masa manfaatnya dan diakui sebagai beban penyusutan sebesar Rp18.750.000,00 (menggunakan garis lurus) pada periode berjalan.

Biaya produksi dibedakan menjadi:

  • Biaya bahan baku langsung

Biaya bahan baku langsung menurut Dunia dkk (2019:18) adalah biaya perolehan dari bahan baku langsung yang menjadi bagian utama dari suatu barang. Misalnya perusahaan manufaktur mebel, memproduksi meja atau lemari kayu, maka bahan baku langsung adalah kayu.

  • Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Biaya tenaga kerja langsung menurut Dunia dkk (2019:18) adalah gaji atau upah untuk pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya operator mesin, bagian penganyaman (Weaving), packing dst.

  • Biaya Overhead Pabrik (BOP) (Overhead Cost)

Biaya overhead pabrik disebut juga overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang sulit diidentifikasi secara langsung pada barang yang dihasilkan. BOP terdiri dari:

    • Biaya bahan penolong/bahan pembantu/bahan tidak langsung, adalah bahan yang tidak secara langsung dan bersifat sebagai pelengkap, misalnya kawat las, lpg untuk perusahaan manufaktur.
    • Biaya tenaga kerja tidak langsung, adalah gaji dan upah yang dibayarkan untuk semua tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung dalam memproduksi barang jadi. Contohnya security pabrik, administrasi pabrik, pengawas/mandor, karyawan bagian pemeliharaan pabrik dsb.
    • Biaya pabrikasi lain, contohnya listrik, pemeliharaan mesin, penyusutan, asuransi mesin dsb.

Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan biaya utama (prime cost)Biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya overhead disebut dengan biaya konversi (conversion cost).

Penggolongan Akun Entitas Manufaktur

Laporan Keuangan Entitas Manufaktur

Laporan keuangan entitas manufaktur sama halnya dengan perusahaan dagang yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca atau laporan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan. Namun, ada yang sedikit perbedaan yaitu pada manufaktur terdapat tambahan pada laporan laba rugi yaitu laporan harga pokok produksi.

  • Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk periode pelaporan. Laporan ini memuat informasi tentang biaya – biaya produksi baik untuk proses produksi lebih lanjut atas barang dalam proses yang belum selesai periode sebelumnya maupun biaya proses produksi pada periode tersebut. Di bawah ini merupakan format laporan harga pokok produksi:

PT Harapan Sentosa
Laporan Harga Pokok Produksi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
(Dalam rupiah)

Persediaan barang dalam proses 1 Jan 2018125.437.500
Biaya bahan baku:
Persediaan bahan baku, 1 Jan 2018136.541.000
Pembelian bahan368.950.000
Biaya angkut Pembelian43.550.500
549.041.500
Potongan pembelian(23.750.000)
Retur pembelian (12.654.000)
Bahan baku yang siap produksi512.637.500
Persediaan bahan baku, 31 Des 2018(223.500.000)
Biaya bahan baku289.137.500
Biaya tenaga kerja langsung275.650.000
Biaya overhead pabrik:
Biaya bahan penolong14.535.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung56.734.500
Gaji pegawai pabrik65.750.000
Pemeliharaan bangunan pabrik12.500.000
Penyusutan mesin pabrik11.235.000
Penyusutan bangunan pabrik10.000.000
Asuransi Pabrik23.450.000
Biaya Overhead Pabrik194.204.500
Jumlah Biaya pabrik758.992.000
Biaya produksi884.492.500
Persediaan barang dalam proses, 31 Des 2018(97.500.000)
Harga Pokok Produksi786.929.500

  • Laporan Beban Pokok Penjualan

Laporan beban pokok penjualan adalah laporan harga barang pokok jadi yang terjual selama saru periode. Beban pokok penjualan yaitu persediaan barang jadi awal periode ditambah harga pokok produksi dan dikurangi persediaan barang jadi akhir periode. Adapun format laporan beban pokok produksi sebagai berikut:

PT Harapan Sentosa
Laporan Harga Pokok Produksi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
(Dalam rupiah)

Persediaan barang jadi, 1 januari 2018145.350.000
Harga Pokok Produksi788.929.500
Persediaan barang jadi siap dijual932.279.500
Persediaan barang jadi, 31 Desember 2018(215.450.000)
Beban Pokok Penjualan716.829.500

 

  • Laporan Laba Rugi

Format laporan laba rugi entitas manufaktur sangat mirip dengan format laporan laba rugi entitas dagang namun yang membedakannya terletak pada:

1. Entitas manufaktur memiliki laporan harga pokok produksi yang tidak dimiliki oleh entitas dagang.
2. Akun pembelian pada entitas manufaktur mmencatat pembelian bahan baku sedangkan entitas dagang mencatat pembelian barang dagangan
3. Beban pokok penjualan pada entitas manufaktur merupakan harga pokok dari barang jadi yang terjual sedangkan pada entitas dagang dari barang dagangan yang terjual

Pada Laporan laba rugi terdapat 2 cara penyajian Laporan harga pokok produksi dan laporan beban pokok penjualan yaitu

1. Disajikan secara terpisah
Laporan harga pokok dan laporan beban pokok penjualan yang disajikan secara terpisah pada laporan laba rugi tidak perlu menyajikan keduanya namun cukup dengan menyajikan nilai beban pokok penjualan sebagai penggantinya. Berikut format laporan laba ruginya:

PT Harapan Sentosa
Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
(Dalam rupiah)

Penjualan 996.735.000
Potongan penjualan (9.750.000)
Penjualan bersih986.985.000
Beban pokok penjualan(716.829.500)
Laba Kotor270.155.500
Beban Operasi:
Beban listrik, telepon dan air4.150.000
Beban pemeliharaan bangunan kantor2.325.000
Beban penyusutan peralatan15.000.000
Beban penyusutan kendaraan35.000.000
Beban penyusutan bangunan kantor15.000.000
Beban bunga3.225.000
Beban gaji pegawai kantor31.150.000
Beban iklan4.250.000
Beban kerugian piutang550.000
Beban sewa4.000.000
Beban asuransi kantor3.250.000
Beban perlengkapan kantor2.500.000
Jumlah beban operasi(120.400.000)
Laba bersih149.755.500

2. Disajikan dalam satu laporan
Laporan harga pokok dan laporan beban pokok penjualan yang disajikan dalam satu laporan pada laporan laba rugi akan menampilkan perhitungan keduanya dengan format sebagai berikut:

PT Harapan Sentosa
Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
(Dalam rupiah)

Penjualan996.735.000
Potongan penjualan(9.750.000)
Penjualan bersih986.985.500
Persediaan barang dalam proses, 1 Jan 2018125.437.500
Biaya bahan baku:
Persediaan bahan baku, 1 Jan 2018136.541.000
Pembelian bahan386.950.000
Biaya angkut pembelian43.550.500
549.041.500
Potongan pembelian(23.750.000)
Retur pembelian(12.654.000)
Bahan baku yang siap diproduksi512.637.500
Persediaan bahan baku, 31 Des 2018(223.500.000)
Biaya bahan baku289.137.500
Biaya tenaga kerja lamngsung275.650.000
Biaya overhead pabrik:
biaya bahan penolong14.535.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung56.734.500
Gaji pegawai pabrik65.750.000
Pemeliharaan bangunan pabrik12.500.000
Penyusutan mesin pabrik11.235.000
Penyusutan bangunan pabrik10.000.000
Asuransi pabrik23.450.000
Biaya overhead pabrik194.204.500
Jumlah biaya pabrik758.992.000
Jumlah biaya produksi884.429.500
Persediaan barang dalam proses, 31 Des 2018(97.500.000)
Harga Pokok Produksi786.929.500
Persediaan barang jadi, 1 Jan 2018145.350.000
Barang jadi siap dijual932.279.500
Persediaan barang jad, 31 Des 2018(215.450.000)
Beban pokok penjualan(716.829.500)
Laba Kotor270.155.500
Beban Operasi:
Beban listrik, telepon dan air4.150.000
Beban pemeliharaan bangunan kantor2.325.000
Beban penyusutan peralatan15.000.000
Beban penyusutan kendaraan35.000.000
Beban penyusutan bangunan kantor15.000.000
Beban bunga3.225.000
Beban gaji pegawai kantor31.150.000
Beban Iklan4.250.000
Beban kerugian piutang550.000
Beban sewa4.000.000
Beban asuransi kantor3.250.000
Beban perlengkapan kantor2.500.000
Jumlah beban operasi(120.400.000)
Laba Bersih149.755.5000

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*