Pencatatan Persediaan Barang Dagangan Metode Perpetual
Definisi Metode Periodik
Metode periodik merupakan pencatatan persediaan atas aktivitas pembelian dan penjulan barang dagang dilakukan secara periodik. Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pembelian dilakukan langsung dicatat pada akun masing-masing misalnya terjadi retur pembelian, maka dicatat pada akun retur pembelian. Begitu juga tekait potongan pembelian, biaya angkut pembelian. Setelah akhir periode maka dilakukan penyesuaian ke akun beban pokok pembelian.
Metode periodik disebut metode fisik karena untuk mengetahui nilai akhir persediaan harus dilakukan perhitungan fisik terlebih dahulu. Perhitungan fisik yang dimaksud bukanlah stock opname persediaan barang dagangan di gudang melainkan membuat perhitungan yang mempertemukan nilai pembelian penjualan untuk mengetahui nilai persediaan akhir barang dagangan.
Pencatatan Transaksi Pembelian Metode periodik
Pembelian merupakan siklus awal dari perusahaan dagang. Pembelian dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang siap untuk dijual disebut dengan harga pokok produk.
Jurnal Pembelian Metode Periodik
Pencatatan pembelian metode periodik tidak melibatkan pencatatan persediaan. Setiap pembelian dicatat dengan mendidebit akun pembelian dan mengkredit akun kas (untuk pembelian tunai) atau akun hutang (untuk pembelian secara kredit).
Akun pembelian merupakan yang merupakan akun sementara/akun kontra. Pada akhir periode harus ditutup ke perkiraan laba rugi agar supaya saldo akhirnya menjadi nol dan tidak dibawa ke periode akuntansi berikutnya.
- Jurnal untuk mencatat pembelian tunai
Pembelian xxxx
Kas xxxx
Contoh 1: Tanggal 4 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara tunai dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Pembelian 2.500.000
Kas 2.500.000
- Jurnal untuk mencatat pembelian kredit
Pembelian xxxx
Utang dagang xxxx
Contoh 2: Tanggal 4 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Pembelian 2.500.000
Utang dagang 2.500.000
Untuk penyerahan barang menggunakan FOB Destination, pembeli tidak perlu membuat jurnal karena dibayar/ditanggung oleh penjual.
Jurnal Ongkos Angkut Pembelian Metode Periodik
Ongkos angkut pembelian mengacu pada syarat penyerahan barang baik itu menggunakan FOB shipping point atau FOB Destionation. Ketika beban akun pembelian ditanggung pembeli (FOB shipping point) maka jurnalnya akan mendebit beban pembelian dan mengkredit akun kas. Namun jika dibayarkan dulu penjual maka pembeli akan menjurnal mendebit akun beban akun pembelian dan mengkredit utang dagang.
- Jurnal untuk ongkos angkut yang langsung dibayar pembeli
Beban angkut pembelian xxxx
Kas xxxx
Contoh 3: Tanggal 17 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30 dan syarat penyerahan barang menggunakan FOB Shipping Poing. Ongkos angkut sebesar 300.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Pembelian 2.500.000
Utang dagang 2.500.000
Beban angkut pembelian 300.000
Kas 300.000
- Jurnal untuk ongkos angkut yang dibayar dulu penjual
Beban angkut pembelian xxxx
Utang dagang xxxx
Contoh 4: Tanggal 17 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30 dan syarat penyerahan barang menggunakan FOB Shipping Poing. Ongkos angkut dibayar dulu oleh penjual sebesar 300.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Pembelian 2.500.000
Utang dagang 2.500.000
Beban Angkut Pembelian 300.000
Utang dagang 300.000
atau secara singkat seperti dibawah ini
Pembelian 2.500.000
Beban angkut pembelian 300.000
Utang dagang 2.800.000
Jurnal Retur Pembelian Metode Periodik
Retur pembelian biasanya terjadi karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan atau barang tersebut cacat. Ketika terjadi retur pembelian maka mendebit utang usaha atau mengkredit akun pembelian dan mengkredit akun kas (untuk pembelian tunai) atau akun hutang (untuk pembelian secara kredit)
- Jurnal untuk retur pembelian tunai
Kas xxxx
Retur pembelian xxxx
Contoh 5: Tanggal 10 Mei 2020 PT BB mengembalikan barang sebanyak 10 pcs @Rp25.000 atas transaksi contoh 1 karena produk ada yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Kas 250.000
Retur pembelian 250.000
- Jurnal untuk retur pembelian kredit
Utang dagang xxxx
Retur pembelian xxxx
Contoh 6: Tanggal 10 Mei 2020 PT BB mengembalikan barang sebanyak 10 pcs @Rp25.000 atas transaksi contoh 2 karena produk ada yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Utang dagang 250.000
Retur pembelian 250.000
Jurnal Potongan Pembelian Metode Periodik
Potongan pembelian kredit diberikan ketika pembayaran dilakukan lebih cepat. Potongan pembelian ini biasanya merupakan potongan terkait dengan pembayaran/termin misalnya 2/10. n/30. Jurnal untuk potongan pembelian sebagai berikut:
Utang dagang xxxx
Potongan harga xxxx
Kas xxxx
Contoh 7: Tanggal 12 Mei 2020 PT BB melunasi atas transaksi tanggal 4 Mei 2020 (contoh 2).
- Jika Ongkos Angkut Sudah dibayar langsung oleh pembeli
Utang dagang 2.250.000
Potongan harga 45.000
Kas 2.205.000
Karena pembayaran tanggal 12 Mei 2020, sedangkan transaksi no. 2 terjadi tanggal 04 Mei 2020. maka jangka waktu transaksi masih kurang dari 10. sehingga PT BB mendapat potongan sebesar 2%. Transaksi pembelian sebesar 2.500.000, karena ada retur senilai 250.000 pada tanggal 10 Mei 2020 (contoh no.4) maka nilai transaksi menjadi 2.250.000. sehingga potongan = 2% x 2.250.000 = 45.000. Ongkos angkut sudah dibayar langsung dan dijurnal ketika barang diterima.
- Jika Ongkos Angkut Sudah dibayar terlebih dahulu oleh penjual
Utang dagang 2.550.000
Potongan harga 45.000
Kas 2.505.000
Penjualan Dengan Metode Periodik
Penjualan barang dagang merupakan pendapatan utama dari perusahaan dagang. Penjualan ini bisa dilakukan secara tunai ataupun secara kredit.
Penjualan barang dagangan adalah aliran kas masuk atau aset lain yang timbul dari penjualan barang dagangan yang dapat dilakukan secara tunai atau kredit (Andi, 2020).
Jurnal Penjualan Metode Periodik
Pencatatan penjualan metode periodik tidak melibatkan pencatatan persediaan. Setiap penjualan dicatat dengan mendebit akun kas (untuk penjualan tunai) atau akun piutang (untuk penjualan secara kredit) dan mengkredit akun penjualan.
- Jurnal untuk mencatat penjualan tunai
Kas xxxx
Penjualan xxxx
Contoh 1: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan secara tunai kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara tunai. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Kas 700.000
Penjualan 700.000
- Jurnal untuk mencatat penjualan kredit
Piutang xxxx
Penjualan xxxx
Contoh 2: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Destination dengan termin 5/10, n/45. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Piutang 700.000
Penjualan 700.000
Jurnal Ongkos Angkut Penjualan Metode Periodik
Ongkos angkut penjualan menyesuaikan dari syarat penyerahan barang. Ketika syarat penyerahan menggunakan metode Freight On Board Destination, maka penjual harus membayar beban angkut penjualan. Beban angkut penjualan tidak boleh mengurangi dari penjualan karena termasuk beban operasional.
- Jurnal untuk ongkos angkut yang ditanggung penjual (FOB Destination)
Beban angkut penjualan xxxx
Kas xxxx
Contoh 3: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Destination dengan termin 5/10, n/45 dan dikenakan biaya angkut sebesar Rp150.000. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
-
- Untuk mencatat penjualan
Piutang dagang Rp 700.000
Penjualan Rp 700.000
-
- Untuk mencatat beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan Rp150.000
Kas Rp150.000
- Jurnal untuk ongkos angkut yang dibayar dulu penjual (FOB Shipping Point)
Piutang xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
Contoh 4: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Shipping Point dengan termin 5/10, n/45 dan dikenakan biaya angkut sebesar Rp150.000, namun untuk ongkos angkut dibayar dulu oleh penjual (PT. DD). Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
-
- Untuk mencatat penjualan
Piutang 700.000
Penjualan 700.000
-
- Untuk mencatat beban angkut penjualan
Piutang Rp150.000
Kas Rp150.000
Atau secara singkat dapat dijurnal:
Piutang Rp 850.000
Penjualan Rp 700.000
Kas Rp 150.000
Ongkos angkut penjualan ketika menggunakan metode FOB shipping point, maka perusahaan tidak perlu menjurnal ongkos angkut karena ongkos angkut ditanggung pembeli. Namun, adakalanya ongkos angkut dibayarkan terlebih dahulu penjual, nanti tagihan akan dijadikan satu dengan tagihan penjualan (invoice atau faktur penjualan).
Pencatatan ongkos angkut penjualan antara metode perpetual dengan metode periodik sama.
Jurnal Retur Penjualan Metode Periodik
Retur penjualan adalah pengembalian barang yang telah terjual karena tidak sesuai dengan pesanan. Saat retur penjualan, maka akan mendebit akun retur penjualan dan mengkredit kas (untuk penjualan tunai) atau piutang (untuk penjualan kredit).
- Jurnal untuk retur penjualan tunai
Retur penjualan xxxx
Kas xxxx
Contoh 5: Tanggal 15 April 2020 PT EE mengembalikan barang sebanyak 2 pcs dengan harga jual @Rp35.000 atas transaksi tunai (contoh 1 penjualan) karena ada produk yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Retur Penjualan Rp 70.000
Kas Rp 70.000
- Jurnal untuk retur penjualan kredit
Retur penjualan xxxx
Piutang xxxx
Contoh 6: Tanggal 15 April 2020 PT EE mengembalikan barang sebanyak 2 pcs dengan harga jual @Rp35.000 atas transaksi kredit (contoh 2 penjualan) karena ada produk yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Retur Penjualan Rp 70.000
Piutang Rp 70.000
Jurnal Potongan Penjualan Metode Periodik
Potongan penjualan kredit diberikan ketika pembeli melakukan pembayaran lebih cepat. Potongan ini biasanya tertera pada termin 2/10, n/30. Jurnal untuk potongan penjualan sebagai berikut:
Kas xxxx
Potongan penjualan xxxx
Piutang dagang xxxx
Contoh 7: Tanggal 17 April 2020 PT DD menerima pembayaran atas penjualan barang dagangan tanggal 10 April 2020 (contoh 4 penjualan). Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Kas 748.500
Potongan penjualan 31.500
Piutang Usaha 780.000
Karena pembayaran tanggal 17 April 2020, sedangkan transaksi no. 4 terjadi tanggal 10 April 2020, maka jangka waktu transaksi masih kurang dari 10 hari, sehingga PT DD memberikan potongan sebesar 5%. Transaksi pembelian sebesar 700.000, karena ada retur senilai 70.000 pada tanggal 15 April 2020 (contoh no.6 penjualan) maka nilai transaksi menjadi 630.000. sehingga potongan = 5% x 700.000 = 31.500. dan penjual sudah membayarkan dulu ongkos angkut, sehingga harus dimasukkan dalam tagihan.
Contoh 8: Tanggal 28 April 2020 PT DD menerima pembayaran atas penjualan barang dagangan tanggal 10 April 2020 (contoh 4 penjualan). Karena pembayaran melewati 10 hari setelah transaksi penjualan maka PT DD tidak memberikan potongan. Jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Kas 780.000
Piutang Usaha 780.000
Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
Pencatatan persediaan menggunakan metode periodik mengharuskan penyesuian di akhir periode. Pendekatan penyesuaian persediaan metode periodik diantaranya (Bahri, 2020):
- Metode Beban Pokok Penjualan
Akun persediaan barang dagangan, pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan biaya angkut pembelian, ditutup ke akun beban pokok penjualan. Persediaan barang dagangan awal ditutup ke akun beban pokok penjualan dan mengakui persediaan barang dagangan (akhir) dari hasil perhitungan akhir periode. Setelah jurnal penyesuaian di posting maka semua akun bersaldo nol sehingga tidak tersajikan di laporan keuangan.
2020 Desember 31 | Beban Pokok Penjualan | xxxx | |||
Persediaan Barang Dagangan | xxxx | ||||
(penyesuaian persediaan barang dagangan awal) | |||||
Persediaan Barang Dagangan | xxxx | ||||
Beban Pokok Penjualan | xxxx | ||||
(pengakuan persediaan barang dagangan akhir) | |||||
Beban Pokok Penjualan | xxxx | ||||
Pembelian | xxxx | ||||
(penyesuaian akun pembelian) | |||||
Retur Pembelian | xxxx | ||||
Beban Pokok Penjualan | xxxx | ||||
(penyesuaian akun retur pembelian) | |||||
Potongan Pembelian | xxxx | ||||
Beban Pokok Penjualan | xxxx | ||||
(penyesuaian akun potongan pembelian) | |||||
Beban Pokok Penjualan | xxxx | ||||
Biaya Angkut Pembelian | xxxx | ||||
(penyesuaian akun biaya angkut pembelian) |
- Metode Ikhtisar Laba Rugi
Akun persediaan barang dagangan disesuaiakan ke akun ikhtisar laba rugi. Persediaan barang dagangan (awal) di kredit untuk menutupnya. Persediaan barang dagang (akhir) di debit untuk mengakuinya. Persediaan barang dagang akhir diakui berdasarkan perhitungan akhir periode. Akun pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan biaya angkut pembelian tidak diperlukan jurnal penyesuaian.
Ikhtisar laba rugi xxxxx
Persediaan barang dagangan xxxxx
(menutup persediaan barang dagangan awal)
Persediaan barang dagangan xxxx
Ikhtisar laba rugi xxxxx
(menutup persediaan barang dagangan akhir)
Metode atau sistem periodik/fisik, dimana besarnya jumlah persediaan barang dagangan baru akan diketahui setelah penghitungan fisik telah dilakukan (berarti tidak dapat diketahui setiap saat). dari segi pengendalian internal (internal control), metode perpetual lebih baik dibanding dengan periodik/fisik, terutama dalam hal pengamanan atas persediaan dan tersedianya catatan akuntansi yang lebih akurat dan tepat waktu.
Daftar Pustaka