Setelah membuat rumusan masalah dalam pengertian kuantitatif, langkah selanjutnya yaitu mencari teori, konsep dan generalisasi hasil penelitian yang dijadikan sebagai landasan teori pada pelaksanaan penelitian (Suryabrata, 1990)
Pengertian landasan teori
Landasan teori sering disebut dengan Literature Review atau Tinjauan Pustaka serta juga disebut Studi literatur. Menurut Cresweel (2012) Landasan teori adalah ringkasan tertulis dari jurnal, artikel, buku dan dokumen lain yang menggambarkan keadaan informasi masa lalu dan saat ini tentang topik studi penelitian , dan juga mengatur literatur ke dalam subtopik dan dokumen yang merupakan kebutuhan untuk studi yang diusulkan.
Manfaat landasan teori
Terdapat manfaat dari landasan teori yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti penting dari penelitian masalah penelitian
2. Sebagai Penuntun arah dalam membuat pertanyaan penelitian dan merumuskan hipotesis
Pengertian Teori
Menurut Sugiyono (2018: 93) teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara.
Fungsi teori
Terdapat beberapa fungsi dari teori yaitu:
1. Untuk menjelaskan suatu gejala.
Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang diteliti.
Contoh:
-
- Teori yang menyebabkan terjadinya inflasi
- Teori asal muasal petir
2. Untuk meramalkan suatu gejala.
Teori berguna untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
Contoh:
-
- Teori mengenai dampak dari inflasi
- Teori mengenai hal-hal yang ditimbulkan dari efek rumah kaca
3. Untuk Pengendalian suatu gejala.
Teori digunakan untuk membahas hasil penelitian dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
Contoh:
-
- Teori tentang mengatasi kenaikan harga yang tinggi akibat inflasi
- Teori mengenai penanggulangan banjir supaya air cepat surut
Tingkatan dan Fokus teori
Berdasarkan Numan(2003) terdapat tiga tingkatan teori yaitu Sebagai berikut:
1. Mikro
Tingkatan teori yang memberikan penjelasan yang terbatas pada peristiwa yang berskala kecil, baik dari sisi waktu, ruang, maupun jumlah orang dan biasanya memiliki konsep yang tidak terlalu abstrak.
Contoh: teori komunikasi interpersonal oleh Dean Barnlund.
2. Meso
Tingkatan teori yang mengupayakan untuk menghubungkan tingkat makro dan mikro atau untuk beroperasi pada tingkat menengah.
Contoh: teori organisasi klasik oleh Socrates.
3. Makro
Tingkatan teori yang menyangkut operasi agregat yang lebih besar dan luas seperti institusi sosial, seluruh sistem budaya, dan seluruh masyarakat. itu menggunakan lebih banyak konsep yang abstrak
Contoh: Teori Out Of Africa oleh Stringer dan Brauer yang menjelaskan mengenai sebaran manusia pada zaman purba.
Terdapat fokus teori yaitu sebagai berikut:
1. Teori subtantif
Teori substantif dikembangkan untuk area tertentu atas perhatian sosial, seperti geng nakal, pemogokan, perceraian atau hubungan ras.
2. Teori formal
Teori formal dikembangkan untuk wilayah konseptual yang luas dalam teori umum, seperti penyimpangan, sosialisasi atau kekuasaan.
3. Teori Middle Range
Teori Middle Range sedikit lebih abstrak daripada generalisasi empiris atau hipotesis spesifik. Teori ini dapat menjadi formal atau substantif, karena pada prinsipnya digunakan dalam sosiologi untuk memandu penyelidikan empiris
Manfaat teori dalam Penelitian
Terdapat manfaat teori menurut Cooper dan Schindler (2003) yaitu sebagai berikut:
1. Teori mempersempit jangkauan fakta yang perlu kita pelajari.
2. Teori menyarankan pendekatan penelitian mana yang mungkin menghasilkan makna paling luas.
3. Teori menyarankan sistem untuk memaksakan data untuk mengklasifikasikannya dengan cara yang paling pantas.
4. Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek peneltian dan menyatakan keseragaman yang berada di luar pengamatan secara langsung.
5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi lebih lanjut dari fakta yang harus ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Donald R. and Pemela S. Schindler. (2003). Business Research Methods,
International Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahardjo, Mudjia. (2011). “Fungsi Teori dan State of the Arts dalam Penelitian”.https://www.uin malang.ac.id /blog/post/read/110401/
fungsi-teori-dan-state-of-the-arts-dalam-penelitian.html. Diakses pada tanggal 1 mei 2022.
Sugiyono. 2018. Metode Peneltian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D. Eighth Edition. Bandung: Alfabeta, CV.
Suryabrata, Sumadi. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali.
DISCLAIMER
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja. Jika ada materi di dalam blog ini yang mungkin ada unsur duplikasi baik berupa teks maupun gambar tanpa memuat sumber/referensi, maka silakan hubungi kami. Kami tidak bertanggungjawab atas kerugian yang dialami mendasarkan pada materi publikasi ini secara langsung maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya.