Pengertian data
Data menurut Yusi dan Idris (2020:17) adalah kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau lainnya yang disusun menurut logika tertentu merupakan hasil pengamatan, pengukuran atau pencacahan dan sebagainya terhadap variabel dari suatu objek kajian yang berfungsi dapat digunakan untuk membedakan objek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama.
Data menurut Sujarweni (2019:5) adalah kumpulan keterangan atau fakta yang dapat berbentuk kategorik (misalnya baik, buruk) ataupun bilangan yang diperoleh kemudian diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan.
Jenis – jenis data dan Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel (atau populasi) (Yusi dan Idris, 2020:17). Jenis-jenis data antara lain:
a. Data Berdasarkan Jenisnya
Data berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif menurut Yusi dan Idris (2020:17) adalah data yang diukur dalam skala numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi data interval dan data rasio.
a) Data interval
Data interval adalah data yang diukur dalam suatu skala, dimana setiap titik dalam penghitungan ini ditempatkan pada jarak yang sama (interval) satu sama lain. Data dalam skala interval tidak mempunyai titik nol yang tetap atau pasti, misalnya skor nilai dalam ujian berkisar antara 0 sampai 100, index prestasi mahasiswa dsb.
Skala interval mempunyai sifat unique to linear transformation maka tiap angka pengamatan dalam skala tidak terpengaruh jika dikalikan dengan suatu angka positif yang tetap (konstan). Kemudian ditambahkan suatu konstanta pada hasil perkalian tersebut.
b) Data rasio
Data rasion adalah data dengan tingkat pengukuran yang paling tingi diantara jenis data lainnya. Data rasio memiliki titik nol dalam arti yang sesungguhnya. Misalnya jika penjualan nol maka tidak ada penjualan sama sekali (Sujarweni, 2019:6).
2. Data kualitatif
Data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistika semua data harus dalam bentuk angka maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar formula statistika dapat digunakan (Yusi dan Idris, 2020:18). Data kualitatif dapat digolongkan menjadi data nominal dan data ordinal.
a) Data nominal
Data nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. data dalam bentuk kategori namun tidak ada tingkatannya. Contoh jenis kelamin (pria dan wanita, 1 untuk kategori pria dan 2 untuk kategori wanita), status perkawinan, jenis perbankan dsb.
a) Data ordinal
Data ordinal merupakan data yang lebih tinggi levelnya dari data nominal dan data ini memiliki tingkatan seperti respon dari responden (1 untuk kategori sangat tidak setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah netral, 4 adalah setuju, 5 adalah sangat setuju).
b. Data Menurut Dimensi waktu
Berdasarkan dimensi waktu data dibedakan menjadi (Yusi dan Idris, 2020:17):
1. Data time series
Data time series adalah data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data ini digunakan untuk melihat pengaruh perubahan rentang waktu tertentu. Misalnya data perkembangan penduduk setiap tahun.
2. Data cross section
Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu. Data cross section digunakan untuk mengamati renspons dalam periode yang sama sehingga variasi terjadinya adalah antar pengamatan. Contoh jumlah pengangguran pada setiap kota di Indonesia.
3. Data pooling
Data pooling adalah kombinasi antara data times series dan cross section. Misalnya penelitian jumlah lulusan di kota palembang di tiga PTN selama 5 tahun.
c. Data Menurut Sumbernya
Sumber data penelitian penelitian menurut Indriantoro dan Supomo (2016:146) dibedakan menjadi:
1. Data primer (primer data)
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Metode pengumpulan data primer antara lain:
a) Metode survei
Metode survei terdiri atas teknik wawancara dan teknik kuesioner. Wawancara menurut Yusi dan Idris (2020: 22) adalah percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden seacara langsung atau dikirim melalui pos / internet.
b) Metode observasi
Observasi menurut Yusi dan Idris (2020: 22) adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data (informasi) yang merupakan tingkah laku nonverbal dari responden; dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat menjelaskan dan/atau menjawab permasalahan penelitian.
2. Data sekunder (secondary data)
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Berdasarkan sumbernya, data sekunder dalam penelitian bisnis dibedakan menjadi:
a. Data internal
Dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan di dalam suatu organisasi merupakan tipe data internal. Contoh data internal antara lain: faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan penjualan periodik, surat-surat, notulen hasil rapat, dan memo manajemen.
b. Data Eksternal
Tipe data eksternal berdasarkan penerbitnya dapat berupa:
1) Buku, jurnal atau berbagai macam bentuk teribtan secara periodik yang diterbitkan oleh organisasi atau instansi tertentu (misalnya Jurnal Riset Akuntansi Indonesia oleh Kompartemen Akuntan Pendidik –IAI).
2) Terbitan yang dipublikasikan oleh pemerintah misalnya Indikator Ekonomi oleh BPS, atau Statistik Ekonomi dan Keuangan oleh Bank Indonesia.
3) Terbitan yang dikeluarkan oleh media massa atau perusahaan penerbit (ICMD oleh Institute for Economic and Financial Research).
Tipe data eksternal berdasarkan tipe data dapat berupa:
1) Indeks atau pedoman referensi
2) Data sensus
3) Data statistik
4) Data pasar
5) Data industri
6) Direktori perusahaan
7) Data investasi
Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo (2016:145) mengelompokkan jenis data menjadi tiga yaitu:
1. Data Subyek (Self Report Data)
Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan (respon yang diberikan) yaitu: lisan (verbal), tertulis dan ekspresi. Respon verbal sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam wawancara. Respon tertulis diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuesioner) yang diajukan peneliti. Respon ekspresi diperoleh dari proses observasi.
2. Data fisik (Physical Data)
Data fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, antara lain dalam bentuk: bangunan, atau bagian dari bangunan, pakaian, buku dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam penelitian bisnis dikumpulkan melalui metode observasi.
3. Data dokumenter
Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data dokumenter dalam penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis yang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis.
Pengolahan data
Adapun metode untuk mengolah data antara lain:
1. Analisis Deskripstif
Analisis Deskriptif adalah Pengolahan data yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai suatu fenomena atau keadaan. Metode ini untuk mengolah data kuantitatif dengan cara menyederhanakan data yang mempunyai volume besar. Contohnya mengolah data untuk sensus penduduk.
2. Analisis Regresi
Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh atas hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Ada dua variabel yang perlu diketahui dalam analsis regresi yaitu:
a. Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
b. Variabel independen merupakan variabel bebas untuk mempengaruhi variabel lain.
Analisis regresi terdiri dari:
a. Analisis regresi sederhana
Analisis regresi atas hubungan pengaruh satu variabel dependen dengan satu variebel independen. Anailisi regeresi sederhana dapat juga digunakan untuk penelitian yang memakai data time series.
b. Analisisregresi berganda
Analisis regresi atas hubungan pengaruh variabel dependen dengan lebih dari satu variabel dependen.
c. Analisis Faktor
Merupakan teknik untuk mencari struktur pokok yang menjelaskan hubungan antara berbagai variabel independen. Metode ini sering digunakan untuk kepentingan olah data kuantutatif.
Penyajian data
Penyajian data akan memberikan kemudahan dalam hal memahami hasil pengolahan data statistik untuk kepentingan para pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa digunakan oleh kepala cabang (depo) yang ingin mengetahui mengenai omzet penjualan setiap bulan selama 6 bulan terakhir. Ketika melihat angka-angka saja kemungkinan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada melihat gambar grafik. Sehingga dengan penyajian data ini kepala cabang hanya memerlukan waktu yang singkat untuk mengetahui omzet yang sudah diperoleh depo, sehingga kepala depo dapat dengan cepat mengambil tindakan atau keputusan untuk menaikkan omzetnya ketika dirasa masih dibawa target yang ingin dicapai.
Penyajian data dapat berupa angka-angka ringkasan (summery figures), tabel dan grafik (Supranto, 2008:34). Berikut penjelasan mengenai bentuk dari penyajian data:
1. Tabel atau gambar
Tabel menurut Supranto (2008:34) adalah kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori (misalnya jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, jumlah produksi menurut jenis barang dan kantor cabang dan lain sebagainya) sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis data.
Penyajian data dalam bentuk tabel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (Yusi dan Idris, 2020:27) antara lain:
a. Tabel hendaknya diberi judul yang sesuai dengan isi tabel, dibuat dengan ringkas dan jelas.
b. Apabila jumlah baris atau kolom banyak dapat dapat diberi nomor urut, pada kolom pencantuman unit ukuran perlu dibuat.
c. Jika dianggap perlu data dapat dibuat dalam kelompok-kelompok.
d. Sumber data perlu dicantumkan untuk mengetahui dari mana data bersangkutan diperoleh.
Berdasarkan pada pengaturan datanya, tabel dapat dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu tabel baris-kolom, tabel kontigensi dan tabel distribusi frekuensi (Yusi dan Idris, 2020:27).
a. Tabel baris-kolom
Tabel kolom baris adalah tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokkan data sesuai perinciannya dalam bentuk baris dan kolom.
b. Tabel kontigensi
Tabel kontigensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua atau lebih dari faktor/ variabel yang disajikan. Apabila bagian baris tabel berisikan m baris dan bagian kolom berisikan n kolom maka didapatkan tabel kontingensi m x n.
c. Tabel distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian yang diamati.
Grafik menurut Supranto (2008:34) merupakan gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol-simbol) yang biasanya juga berasal dari tabel-tabel yang telah dibuat. Baik tabel dan grafik dapat digunakan untuk menyajikan cross section data dan data berkala.
Diagram data adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Diagram data sebenarnya merupakan penyajian data secara visual dari data yang bersangkutan dan dapat dibedakan menjadi: diagram batang, diagram pastel atau diagram lingkaran, diagram peta atau kartogram, diagram pencar atau diagram titik (Yusi dan Idris, 2020:30).
a. Diagram batang
Diagram batang adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh berimpit dengan lainnya dan mempunyai jarak yang sama antara tiap batang. Susunan diagram batang boleh tegak atau mendatar, boleh batang tunggal, berganda tau komponen berganda.
b. Diagram pastel atau diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi bagian-bagian yang dinyatakan dengan persentase.
c. Diagram peta atau kartogram
Diagram peta atau kartogram adalah grafik data berupa peta yang menunjukkan luas daerah, jarak antar kota, kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian dan perkebunan, hasil indsutri dsb.
d. Diagram pencar atau diagram titik
Diagram garis adalah grafik data berupa garis untuk menggambarkan perkembangan (tren) dari suatu data, misalnya data produksi, data perkembangan jumlah penduduk, data penjualan, dsb.
Yusi, Syahirman dan Idris, Umiyati. 2020. Statistika untuk Ekonomi, Bisnis, & Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi
Kustituanto, Bambang dan Badrudin, Rudy. 1994. Statistika untuk Ekonomi, Bisnis, & Sosial. Jakarta: Gunadarma
Hamzah, Lies Maria dkk. 2016. Pengantar Statistika Ekonomi. Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja (AURA)
Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Statistik untuk Bsnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Supranto, J. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi (Edisi ketujuh jilid 1). Jakarta: Erlangga
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (edisi kedelapan). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sujarweni, V. Wiratna. 2016. Kupas tuntas Penelitian akuntansi dengan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.
Suharyadi & Purwanto.(2009). Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat