Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan dari kegiatan-kegiatan atau prosedur-prosedur kerja yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul organization and management: Basic sistem consept menjelaskan definisi sistem adalah “whole compounded of several part” yang artinya sistem merupakan satu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen (Arisandy dkk., 2017:48).
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan (Wikipedia, Maret 5, 2019).
Ciri-ciri Sistem
Ciri-ciri sistem menurut William Schrode dan Dan Voich antara lain (Arisandy dkk., 2017:51):
1.       Sistem itu mempunyai tujuan
2.      Suatu sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh.
3.      Sistem itu memiliki sifat terbuka.
4.      Suatu sistem memiliki sifat transformasi.
5.      Dalam sistem saling keterkaitan.
6.      Sistem memiliki mekanisme kontrol.
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem (Arisandy dkk., 2017:57-62):
1.         Berdasarkan Bentuknya
  • Sistem Abstrak, merupakan sistem yang tidak dapat dipegang atau dilihat kasat mata atau sering disebut prosedur, contoh prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem perusahaan, sistem hubungan manusia dengan Alalh dsb.
  • Sistem Fisik, sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh sistem komputer, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin-mesin pabrik dll.

2.        Berdasarkan Input dan Outputnya

  • Sistem dapat dipastikan, sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Contoh sistem pengolahan data komputer.
  • Sistem tidak bisa dipastikan (sistem probabilistik), sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input proses output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. Contoh sistem kelulusan mahasiswa UAS, sistem CAT pada tes CPNS.

3.        Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

  • Sistem tertutup, sistem jika tidak ada pengaruh dari luar seperti sistem belajar mengajar dengan komponen-komponennya; dosen, mahasiswa meja, kursi.
  •  Sistem terbuka, sistem jika ada pengaruh dari luar seperti sistem belajar mengajar dengan komponen-komponennya; dosen, mahasiswa meja, kursi, cuaca, penerangan dll.

4.     Berdasarkan asal terbentuknya

  • Sistem buatan Allah atau ada secara alamiah, sebuah sistem yang sudah dikatakan sempurna dan tidak ada kekurangan sedikitpun. Contoh sistem tata surya, sistem pencernaan manusia dll.
  • Sistem buatan manusia, sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.

Model Sistem

Model adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata. Model dapat digunakan untuk menggambarkan (describe), menjelaskan (explain)atau untuk memperkirakan dan memproyeksikan (predict)karakteristik dan perilaku dari suatu sistem alami atau sistem buatan (man made).
Pemodelan sistem adalah sebuah studi mengenai bagaimana menciptakan atau mengembangkan model dari sebuah situasi permasalahan. Tujuan model:
  • Tujuan akademik, yaitu menjelaskan sekumpulan fakta dan mencari konfirmasi.
  • Tujuan manajerial, yaitu sebagai alat pengambilan keputusan, sebagai proses belajar, dan sebagai alat komunikasi.
Manfaat model antara lain:
  • Dapat melakukan percobaan pada situasi kompleks.
  • Hemat biaya
  • Hemat waktu
  • Fokus pada karakteristik penting permasalahan
Prinsip pemodelan antara lain:
  • Prinsip elaborasi, pengembangan model dimulai dengan yang sederhana secara bertahap di elaborasi sehingga di peroleh model yang representative. Contohnya,  dalam sistem pembelajaran akuntansi, dimulai dengan proses yang sederhana seperti persamaan akuntansi, pencatatan atau penjurnalan sampai dengan pelaporan.
  • Prinsip analogi atau sinektik, metode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan masalah secara analogi. Pengembangan model dengan menggunakan prinsip-prinsip/teori-teori yang sudah umum dan dikenal luas, sehingga penyampaian model dapat dipahami dengan mudah. Contohnya hubungan risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi dengan risiko audit diibaratkan seperti menyaring air  dari saluran kran untuk mendapatkan air yang bersih.
  • Prinsip dinamis, pengembangan model yang bersifat dinamis atau tidak terikat. Pada prosesnya pengembangan bersifat terbuka terhadap masukan-masukan atau ide-ide baru sehingga pemodelan berkembang terus-menerus sampai ditemukan pemodelan dengan hasil terbaik yang paling sesuai dengan tujuan / harapan pengguna. Contohnya; sistem pada perangkat lunak di handphone yang cepat berubah karena dipengaruhi perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Model ini dibuat sebelum sistem itu dibuat yang berfungsi sebagai pengujian terhadap sistem itu sendiri, dari input, proses hingga outputnya. Tipe-Tipe Model sistem:
1.         Model Fisik
  • Model analog, dilakukan seperti kejadian nyata. Disebut juga dengan model fisik dinamis.  Contohnya, experimen di terowongan udara untuk menguji aerodinamis desain pesawat atau mobil. Contoh lainnya, seperti tampak dalam gambar 1, tentang suspensi roda mobil yaitu suspensi “shock breaker”
  • Model iconic, disebut juga sebagai model fisik statis, akan tampak seperti kejadian nyata. Contohnya, ketika astrounout AS dikirim keluar angkasa, televisi di rumah dapat melihat apa yang dilakukan astrounout tersebut di ruang kapsul sebagai sebuah film. Dalam pembuatan kapal, sebelum dibangun dibuat sebuah model dengan bentuk yang sama tapi dengan skala ukuran lebih kecil.

  2.        Model simbolik (Model Matematik). Model Matematis terbagi 2 yakni:

  • Model matematis deskriptis, adalah model yang mendeskripsikan perilaku dari sistem. Contoh: Persamaan s=v.t
  • Model matematis normatif, adalah model untuk pengambilan keputusan. Contoh: model tata letak sebuah pabrik tekstil.

Pendekatan Sistem

Johnson, Kast, dan Rosenzweigh (1973) mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir untuk mengatur tugas, melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu.
Pendekatan sistem menurut Van Gigch (1974) adalah desain metodologi, kerangka kerja konseptual, metode ilmiah baru, teori keorganisasiannnn, sistem manajemen, metode rekayasa riset operasi dan metode untuk meningkatkan efisiensi biaya serta metode untuk menerapkan teori umum sistem.
Urutan langkah-langkah dalam pendekatan sistem (Arisandy dkk., 2017:65-67):
1.         Usaha persiapan, langkahnya adalah memandang perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan (pemegang saham, pelanggan, masyarakat keuangan, masyarakat global, pemerintah, pesaing, pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
2.        Usaha definisi, upaya definisi terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian  memahaminya. Elemen-elemen sistem yang dapat dianalisis secara urutan, yaitu:
a.      Mengevaluasi standar
b.      Membandingkan sistem output dengan standar
c.       Mengevaluasi manajemen
d.      Mengevaluasi pengolah informasi
e.      Mengevaluasi input dan sumber daya input
f.        Mengevaluasi proses transformasi
g.      Mengevaluasi sumber daya output
3.        Usaha solusi, upaya solusi melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut dan menindaklanjuti untuk memastikan bahwa masalah telah terpecahkan.
Daftar Pustaka
Arisandy, dkk. 2017. Sistem Informasi Manajemen (Teori dan Implementasi dalam Bisnis). Yogyakarta. Pustaka Pelajar  

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/1_PEMODELAN_SISTEM.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *