Pencatatan Persediaan Barang Dagangan Metode Periodik
Pencatatan metode perpetual merupakan pencatatan persediaan yang dilakukan setiap terjadinya transaksi. Untuk pencatatan yang memiliki hubungan dengan pembelian misalnya retur pembelian, potongan pembelian, biaya angkut dicatat pada akun persediaan barang dagang.
Informasi terkait syarat penyerahan barang, syarat pembayaran dapat dilihat pada invoice. sebagai contoh dibawah ini:
Syarat pembelian kredit/termin (credit term) dari faktur diatas “2/10,n/30”, artinya maksimal pembayaran selama 30 hari, jika pembayaran dilakukan sebelum atau sama dengan 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan memperoleh potongan/diskon sebesar 2%.
Pencatatan Transaksi Pembelian Metode perpetual
Jurnal Penjualan Metode Perpetual
Pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan dan mengkredit kas (untuk pembelian tunai) dan utang dagang (untuk pembelian secara kredit).
- Jurnal saat pembelian secara tunai
Persediaan barang dagang xxx
Kas xxx
Contoh 1: Tanggal 4 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara tunai dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Persediaan barang dagang Rp2.500.000
Kas Rp2.500.00o
- Jurnal saat pembelian secara kredit
Persediaan barang dagang xxx
Utang dagang xxx
Contoh 2: Tanggal 4 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Persediaan barang dagang Rp2.500.000
Utang dagang Rp2.500.000
Jurnal Ongkos Angkut Pembelian Metode Perpetual
Ongkos angkut pembelian mengacu pada syarat penyerahan barang baik itu menggunakan FOB shipping point atau FOB Destionation. Ketika beban akun pembelian ditanggung pembeli (FOB shipping point) maka jurnalnya akan mendebit persediaan barang dagangan dan mengkredit akun kas (ketika dibayar langsung) atau jika dibayarkan dulu penjual maka mengkredit utang dagang.
- Jurnal untuk ongkos angkut yang langsung dibayar pembeli (FOB Shipping Point)
Persediaan xxxx
Kas xxxx
Contoh 3: Tanggal 5 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30 dan syarat penyerahan barang menggunakan FOB Shipping Poing. Ongkos angkut sebesar 250.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Jurnal untuk pembelian kredit:
Persediaan 2.500.000
Utang dagang 2.500.000
Jurnal untuk mencatat beban angkut:
Persediaan 250.000
Kas 250.000
- Jurnal untuk ongkos angkut yang dibayar dulu penjual
Persediaan xxxx
Utang dagang xxxx
Contoh 4: Tanggal 5 Mei 2020 PT BB membeli barang dagangan secara kredit dari PT CC sebanyak 100 pcs @Rp25.000 secara kredit dengan termin 2/10, n/30 dan syarat penyerahan barang menggunakan FOB Shipping Poing. Ongkos angkut sebesar 250.000. Ongkos angkut dibayar dulu oleh penjual (PT CC) sebesar 300.000. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Jurnal untuk pembelian kredit:
Persediaan 2.500.000
Utang dagang 2.500.000
Jurnal untuk mencatat beban angkut yang dibayar penjual terlebih dahulu:
Persediaan 300.000
Utang dagang 300.000
Secara singkat, jurnal dapat dibuat seperti dibawah ini:
Persediaan 2.800.000
Utang dagang 2.800.000
Untuk penyerahan barang menggunakan FOB Destination, pembeli tidak perlu membuat jurnal karena dibayar/ditanggung oleh penjual.
Jurnal Retur Pembelian Metode Perpetual
Retur pembelian biasanya terjadi karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan atau barang tersebut cacat/rusak. Ketika terjadi retur pembelian maka mendebit utang usaha (untuk pembelian kredit) / Kas (untuk pembelian tunai) dan mengkredit akun persediaan.
- Jurnal untuk retur pembelian tunai
Kas xxxx
Persediaan xxxx
Contoh 5: Tanggal 10 Mei 2020 PT BB mengembalikan barang sebanyak 10 pcs @Rp25.000 atas transaksi contoh 1 karena produk ada yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Kas 250.000
Persediaan 250.000
- Jurnal untuk retur pembelian kredit
Utang dagang xxxx
Persediaan xxxx
Contoh 6: Tanggal 10 Mei 2020 PT BB mengembalikan barang sebanyak 10 pcs @Rp25.000 atas transaksi contoh 2 karena produk ada yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Utang dagang 250.000
Persediaan 250.000
Terkadang pembeli tidak melakukan pengembalian barang karena faktor biaya angkut sehingga ada sebagian menginginkan potongan pembelian. Ketika terjadi barang cacat pembeli akan menginformasikan kepada penjual biasanya menggunakan memo debit ke penjual untuk pengembalian barang atau pengurangan harga. Contoh memo debit:
Jurnal Potongan Pembelian Metode Perpetual
Potongan pembelian kredit diberikan ketika pembayaran dilakukan lebih cepat. Potongan pembelian ini biasanya merupakan potongan terkait dengan pembayaran/termin misalnya 2/10. n/30. Jurnal untuk potongan pembelian sebagai berikut:
Utang dagang xxxx
Persediaan xxxx
Kas xxxx
Contoh 7: Tanggal 12 Mei 2020 PT BB melunasi atas transaksi tanggal 4 Mei 2020 (contoh 2).
- Jika Ongkos Angkut Sudah dibayar langsung oleh pembeli
Utang dagang 2.250.000
Persediaan (pot. pembelian) 45.000
Kas 2.205.000
Karena pembayaran tanggal 12 Mei 2020, sedangkan transaksi no. 2 terjadi tanggal 4 mei 2020, maka jangka waktu transaksi masih kurang dari 10 hari, sehingga PT BB mendapat potongan sebesar 2%. Transaksi pembelian sebesar 2.500.000, karena ada retur senilai 250.000 pada tanggal 10 mei 2020 (contoh no.6) maka nilai transaksi menjadi 2.250.000. sehingga potongan = 2% x 2.250.000 = 45.000. Ongkos angkut sudah dijurnal ketika barang diterima.
- Jika Ongkos Angkut Sudah dibayar terlebih dahulu oleh penjual
Utang dagang 2.550.000
Persediaan (pot. pembelian) 45.000
Kas 2.505.000
Ongkos angkut senilai Rp300.000 dibayar penjual terlebih dahulu, maka utangnya bertambah senilai Rp300.000.
Pencatatan Penjualan Dengan Metode Perpetual
Penjualan barang dagang merupakan pendapatan utama dari perusahaan dagang. Penjualan ini bisa dilakukan secara tunai ataupun secara kredit.
Penjualan barang dagangan adalah aliran kas masuk atau aset lain yang timbul dari penjualan barang dagangan yang dapat dilakukan secara tunai atau kredit (Andi, 2020).
Jurnal Penjualan Metode Perpetual
Pencatatan penjualan metode perpetual melibatkan pencatatan persediaan. Setiap penjualan dicatat dengan mendebit akun kas (untuk penjualan tunai) atau akun piutang (untuk penjualan secara kredit) dan mengkredit penjualan. Ditambah dengan mendebit beban pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang.
- Jurnal ketika penjualan dagang secara tunai:
Kas (sesuai harga jual) xxx
Penjualan (sesuai harga jual) xxx
Beban Pokok Penjualan (sesuai harga pokok pembelian) xxx
Persediaan barang dagang (sesuai harga pokok pembelian) xxx
Contoh 1: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan secara tunai kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara tunai. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Kas 700.000
Penjualan 700.000
Beban pokok penjualan 500.000
Persediaan 500.000
Nilai beban pokok diperoleh dari harga pembelian dimana harga pembelian barang dagang sebesar Rp25.000
- Jurnal ketika penjualan dagang secara kredit:
Piutang dagang (sesuai harga jual) xxx
Penjualan (sesuai harga jual) xxx
Beban Pokok Penjualan (sesuai harga pokok pembelian) xxx
Persediaan barang dagang (sesuai harga pokok pembelian) xxx
Contoh 2: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Destination dengan termin 5/10, n/45. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Piutang 700.000
Penjualan 700.000
Beban pokok penjualan 500.000
Persediaan 500.000
Ongkos Angkut Penjualan
Ongkos angkut penjualan menyesuaikan dari syarat penyerahan barang. Ketika syarat penyerahan menggunakan metode Freight On Board Destination, maka penjual harus membayar beban angkut penjualan. Beban angkut penjualan tidak boleh mengurangi dari penjualan karena termasuk beban operasional.
- Jurnal untuk ongkos angkut yang ditanggung penjual (FOB Destination)
Beban angkut penjualan xxxx
Kas xxxx
Contoh 3: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Destination dengan termin 5/10, n/45 dan dikenakan biaya angkut sebesar Rp150.000. Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
-
- Untuk mencatat penjualan
Piutang dagang Rp 700.000
Penjualan Rp 700.000
Beban pokok penjualan Rp 500.000
Persediaan Rp 500.000
-
- Untuk mencatat beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan Rp150.000
Kas Rp150.000
- Jurnal untuk ongkos angkut yang dibayar dulu penjual (FOB Shipping Point)
Piutang xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
Contoh 4: Tanggal 10 April 2020 PT DD menjual barang dagangan kepada PT EE sebanyak 20 pcs @Rp35.000 secara kredit dengan syarat penyerahan barang FOB Shipping point dengan termin 5/10, n/45 dan dikenakan biaya angkut sebesar Rp150.000, namun untuk ongkos angkut dibayar dulu oleh penjual (PT. DD). Maka jurnal yang dibuat PT DD adalah:
-
- Untuk mencatat penjualan
Piutang Rp 700.000
Penjualan Rp 700.000
Beban pokok penjualan Rp 500.000
Persediaan Rp 500.000
-
- Untuk mencatat beban angkut penjualan
Piutang Rp 150.000
Kas Rp 150.000
Atau secara singkat dapat dijurnal:
Piutang Rp 850.000
Beban pokok penjualan Rp 500.000
Penjualan Rp 700.000
Persediaan Rp 500.000
Kas Rp 150.000
Ongkos angkut penjualan ketika menggunakan metode FOB shipping point, maka perusahaan tidak perlu menjurnal ongkos angkut karena ongkos angkut ditanggung pembeli. Namun, adakalanya ongkos angkut dibayarkan terlebih dahulu penjual, nanti tagihan akan dijadikan satu dengan tagihan penjualan (invoice atau faktur penjualan).
Pencatatan ongkos angkut penjualan antara metode perpetual dengan metode periodik sama.
Jurnal Retur Penjualan Metode Perpetual
Retur penjualan adalah pengembalian barang yang telah terjual karena tidak sesuai dengan pesanan. Saat retur penjualan, maka akan mendebit akun retur penjualan dan mengkredit kas (untuk penjualan tunai) atau piutang (untuk penjualan kredit). Selain itu mendebit persediaan barang dagang dan mengkredit beban pokok penjualan.
- Jurnal untuk retur penjualan tunai
Retur Penjualan xxx
Kas xxx
Persediaan barang dagang xxx
Beban pokok penjualan xxx
Contoh 5: Tanggal 15 April 2020 PT EE mengembalikan barang sebanyak 2 pcs dengan harga jual @Rp35.000 atas transaksi tunai (contoh 1 penjualan) karena ada produk yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Retur Penjualan Rp 70.000
Kas Rp 70.000
Persediaan barang dagang Rp 50.000
Beban pokok penjualan Rp 50.000
- Jurnal untuk retur penjualan kredit
Retur Penjualan xxx
Piutang xxx
Persediaan barang dagang xxx
Beban pokok penjualan xxx
Contoh 6: Tanggal 15 April 2020 PT EE mengembalikan barang sebanyak 2 pcs dengan harga jual @Rp35.000 atas transaksi kredit (contoh 4 penjualan) karena ada produk yang cacat. Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Retur Penjualan Rp 70.000
Piutang Rp 70.000
Persediaan barang dagang Rp 50.000
Beban pokok penjualan Rp 50.000
- Jurnal Pengurangan harga penjualan karena barang tidak sesuai namun barang tidak dikembalikan
- Jurnal pengurangan harga ketika penjualan dagang secara tunai:
Potongan Penjualan xxxx
Kas xxxx
-
- Jurnal ketika penjualan dagang secara kredit:
Potongan Penjualan xxxx
Piutang usaha xxxx
Potongan harga ini tidak menjurnal persediaan dikarenakan persediaan tidak dikembalikan.
Jurnal Potongan/diskon penjualan
Potongan penjualan kredit diberikan ketika pembeli melakukan pembayaran lebih cepat. Potongan ini biasanya tertera pada termin 2/10, n/30. Jurnal untuk potongan penjualan sebagai berikut:
Kas xxxx
Potongan penjualan xxxx
Piutang dagang xxxx
Contoh 7: Tanggal 17 April 2020 PT DD menerima pembayaran atas penjualan barang dagangan tanggal 10 April 2020 (contoh 4 penjualan). Maka jurnal yang dibuat PT BB adalah:
Kas 748.500
Potongan penjualan 31.500
Piutang Usaha 780.000
Karena pembayaran tanggal 17 April 2020, sedangkan transaksi no. 4 terjadi tanggal 10 April 2020, maka jangka waktu transaksi masih kurang dari 10 hari, sehingga PT DD memberikan potongan sebesar 5%. Transaksi pembelian sebesar 700.000, karena ada retur senilai 70.000 pada tanggal 15 April 2020 (contoh no.6 penjualan) maka nilai transaksi menjadi 630.000. sehingga potongan = 5% x 700.000 = 31.500. dan penjual sudah membayarkan dulu ongkos angkut, sehingga harus dimasukkan dalam tagihan.
Contoh 8: Tanggal 28 April 2020 PT DD menerima pembayaran atas penjualan barang dagangan tanggal 10 April 2020 (contoh 4 penjualan). Karena pembayaran melewati 10 hari setelah transaksi penjualan maka PT DD tidak memberikan potongan. Jurnal yang dibuat PT DD adalah:
Kas 780.000
Piutang Usaha 780.000
Penyesuaian untuk Kehilangan Persediaan
Dalam sistem perpetual, jumlah persediaan setiap saat dapat diketahui. Namun jumlah persediaan tidak menutup kemungkinan berbeda. Hal ini bisa saja terjadi karena persediaan ada yang hilang dicuri, rusak atau terjadi kekeliruan penginputan. Perhitungan fisik diperlukan minimal setahun sekali pada akhir tahun. Selisih perhitungan fisik dengan catatan persediaan sering disebut penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau kehilangan persediaan (inventory shortage).
Contoh: persediaan barang dagang tanggal 31 desember 2017 menunjukkan saldo 550.000. Dari hasil perhitungan fisik persediaan berjumlah 510.000.
Daftar Pustaka