Akuntansi Perusahaan Dagang

Definisi Perusahan Dagang

  • Menurut Bahri (2020:281)

Entitas dagang (trading/merchandising company) adalah entitas yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Entitas membeli barang tertentu dan menjual kembali dalam bentuk yang sama tanpa diolah terlebih dahulu. Seandainya terjadi pengolahan biasanya hanya sebatas pengepakan atau pemberian kemasan agar barang tersebut lebih menarik, tetapi wujud barang tidak berubah. Bentuk usaha dapat berupa PT, CV, Fa, perorangan, koperasi.

  • Menurut Sujarweni (2016:72)

Perusahaan dagang menurut Sujarweni (2016:72) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian barang tersebut dijual kembali tanpa mengubah bentuk dengan harga yang lebih tinggi.

  • Menurut Jusup (2011:341)

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli barang (produk jadi) dan menjualnya kembali kepada konsumen. Perusahaan dagang dibedakan menjadi 2 yaitu perusahaan dagang besar (grosir) dan perusahaan eceran. 

Ciri-ciri perusahaan dagang antara lain (Sujarweni, 2016:72):

  • Kegiatannya melakukan pembelian dan penjualan tanpa mengubah bentuk dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.
  • Pendapatan berasal dari penjualan barang dagang.
  • Jenis persediaannya adalah persediaan barang dagangan.
  • Terdapat perhitungan harga pokok produk.

Setelah kita pelajari definisi dari para ahli, maka menurut penulis perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi tanpa mengubah wujudnya, meskipun harus diubah, sifatnya hanya minor misalnya packaging. Perusahaan dagang ini biasanya menjual barang dagang yang beraneka ragam atau jenisnya banyak misalnya indomaret, alfamart, hypermart, toko kelontong, matahari dan sebagainya.

Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Konsumennya

  • Perusahaan dagang besar / wholesaler 

Perusahaan dagang besar merupakan jenis perusahaan yang membeli produk secara langsung ke pabrik dengan jumlah yang cukup besar.  Perusahaan biasanya sudah memiliki persediaan di gudang. Contoh perusahaan ini adalah grosir. 

  • Perusahaan dagang perantara / middleman

Perusahaan dagang perantara merupakan perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar untuk kemudian dijual lagi dalam skala yang sedang ke penjual eceran, bukan dijual langsung ke konsumen. Contoh dari perusahaan middleman yaitu pedagang subgrosir. 

  • Perusahaan pengecer /retailer

Perusahaan retailer merupakan perusahaan yang menjual produk langsung kepada konsumen akhir dengan skala yang kecil, satuan atau ecer. Contohnya: toko kelontong, swalayan, kios, warung, dan sejenisnya.

Siklus Operasi Perusahaan Dagang

Siklus operasi (operating cycle) menurut Warrren et al (2017:282) adalah proses dimana suatu perusahaan mengeluarkan kas, menghasilkan pendapatan, dan menerima kas pada saat pendapatan diperoleh ataupun diperoleh nanti sebagai piutang usaha. Berikut siklus operasi (operating cycle) menurut Warrren et al (2017:283):

Siklus perusahaan dagang dimulai dengan perusahaan membeli barang, sebelum perusahaan menjual barang tersebut perusahaan menyimpan barang dinamakan persediaan. Selanjutnya perusahaan menjual barang baik secara tunai dan kredit dan selanjutnya perusahaan akan memperoleh pembayaran (kas).

Syarat Penyerahan Barang

Syarat penyerahan barang secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:

  • FOB (Free on Board) Shipping Point / Franco Gudang Penjual

FOB shipping point merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut barang (ongkos kirim) serta tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab pembeli.

Dengan demikian ketika barang dagang sudah keluar dari gudang penjual, maka hak kepemilikan berpindah ke pembeli maka pihak penjual maupun pembeli dapat melakukan pencatatan meskipun barang yang dikirim belum sampai ke gudang pembeli sekalipun.

  • FOB (Free on Board) Destination / Franco Gudang Pembeli

FOB Destination merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut (ongkos kirim) dan tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang dagang selama dalam perjalanan merupakan tanggung jawab penjual.

Proses pencatatan atau penjurnalan persediaan barang terhadap pembelian barang dapat dicatat ketika barang dagang tersebut sudah sampai kepada pihak pembeli. Biasanya biaya angkut barang sudah termasuk dalam harga barang sehingga dalam pembukuan pada pihak pembeli tidak dicantumkan biaya angkut barang melainkan hanya ada pencatatan harga beli barang dagang tersebut.

Syarat Pembayaran dan Potongan Harga

Macam-macam syarat pembayaran yang terdapat dalam perdagangan barang sebagai berikut:

  • Tunai, merupakan pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima dan jumlahnya sesuai dengan yang tertera dalam faktur/nota.
  • Kredit, merupakan pembayaran yang dilakukan setelah beberapa waktu barang diterima, bisa 15 hari, 30 hari, 40 hari dan sebagainya.

Potongan harga pada perusahaan dagang terdiri dari:

  • Potongan Tunai pada penjualan kredit
    • n/30, artinya pembayaran/pelunasan dilakukan paling lambat 30 hari setelah penyerahan barang
    • EOM (end of month), artinya pembayaran/pelunasan dilakukan paling lambat pada akhir bulan terjadinya transaksi setelah barang diserahkan.
    • 3/10, n/30, artinya untuk 3/10 pembeli mendapatan potongan 3%, jika pelunasan dilakukan dalam jangka waktu kurang atau sama dengan 10 hari sejak tanggal pembelian. sedangkan n/30 artinya pembayaran yang melewati 10 hari, maka pembeli tidak memperoleh potongan dan pelunasan dilakukan sesuai harga di faktur dalam waktu 30 hari sejak tanggal transaksi. 
    • n/10 EOM, artinya pembeli harus membayar paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan.

Contoh: misalnya Tanggal 1 Januari 2020 PT Aneeka membeli barang dagangan seharga Rp10.000.000 dengan syarat 5/10, n/30.

Potongan akan diberikan sebesar 5% jika dilakukan pembayaran pada tanggal 1 – 11 Januari 2020. Jika pembayaran melebih tanggal 11 Januari 2020 maka tidak memperoleh potongan. Paling lambat pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah tanggal transaksi yaitu 31 januari 2020 (1 januari+30 hari).

  • Potongan Perdagangan (trade discount) /Potongan Pemasaran

Potongan ini biasanya diberikan karena pembelian dalam jumlah yang besar atau karena pelanggan yang loyal. Potongan ini dapat berbentuk pemberian diskon tambahan yang memiliki kartu anggota dan pembelian dalam jumlah yang besar. Potongan ini harus dikurangi terlebih dahulu dari harga barang, dan dijurnal sesuai harga neto atau setelah dikurangi potongan jadi untuk potongan tidak perlu dibuatkan jurnal.

Kode Akun Perusahaan Dagang

Nomor akun, kode akun, daftar akun, atau chart of account yang sering dikenal dengan istilah COACOA merupakan kumpulan akun yang digunakan dalam proses akuntansi yang berguna dalam mengklasifikasikan atau menggolongkan data atau pencatatan akuntansi pada perusahaan. Selengkapnya klik Kode Akun Perusahaan Dagang

Metode Pencatatan Dalam Perusahaan Dagang

Metode pencatatan persedian barang dagangan terdiri dari:

  • Sistem persediaan periodik/fisik

Metode periodik merupakan pencatatan persediaan atas aktivitas pembelian dan penjulan barang dagang dilakukan secara periodik. Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pembelian dilakukan langsung dicatat pada akun masing-masing misalnya terjadi retur pembelian, maka dicatat pada akun retur pembelian. Begitu juga tekait potongan pembelian, biaya angkut pembelian. Setelah akhir periode maka dilakukan penyesuaian ke akun beban pokok pembelian.

Metode periodik disebut metode fisik karena untuk mengetahui nilai akhir persediaan harus dilakukan perhitungan fisik terlebih dahulu. Perhitungan fisik yang dimaksud bukanlah stock opname persediaan barang dagangan di gudang melainkan membuat perhitungan yang mempertemukan nilai pembelian penjualan untuk mengetahui nilai persediaan akhir barang dagangan. Selengkpanya Metode Pencatatan Persediaan Metode Periodik

  • Sistem persediaan perpetual

Sistem pencatatan persediaan ini dilakukan setiap terjadinya transaksi. Metode pencatatan ini lebih tertib, teratur dan detail, perusahaan akan selalu meng-update jumlah persediaan. Biasanya pencatatan ini sudah menggunakan scanning. Pada sistem ini, perhitungan fisik tetap dilakukan minimal setahun sekali. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar tidak ada transaksi yang tidak terlewat oleh sistem (misalnya akibat pencurian, salah penyimpanan dsb).

KeteranganMetode PerpetualMetode Periodik
Pembelian Barang DagangDicatat Pada Akun Persediaan Barang DagangDicatat Pada Akun Pembelian
Potongan PembelianDicatat Pada Akun Persediaan Barang DagangDicatat Pada Akun Potongan Pembelian
Retur PembelianDicatat Pada Akun Persediaan Barang DagangDicatat Pada Akun Retur Pembelian
Biaya Angkut PembelianDicatat Pada Akun Persediaan Barang DagangDicatat Pada Akun Biaya Angkut Pembelian
Penjualan Barang DaganganDicatat Pada Akun Penjualan sesuai harga jual, dicatat akun persediaan barang dagang sebesar harga pokok pembelian barang yang dijual, dicatat di akun beban pokok penjualan seharga harga pokok pembelian barang yang dijualDicatat Pada Akun Penjualan sesuai harga jual (Tanpa di catat Beban Pokok Penjualan)
Potongan PenjualanDicatat Pada Akun Potongan Penjualan Dicatat Pada Akun Potongan Penjualan
Retur PenjualanDicatat Pada Akun Retur PenjualanDicatat Pada Akun Retur Penjualan
Pencatatan Akhir PeriodeTidak ada penyesuaianDilakukan penyesuaian persediaan barang dagang, pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, biaya angkut pembelian, dan beban pokok penjualan)

Daftar Pustaka

Bahri, Syaiful. 2020. Pengantar Akuntansi (Edisi Ketiga). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Hery. 2013. Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta: Alfabeta Bandung.
Jusup, A. H. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN
Reeve, james M. Warren, Carl S. Duchac, Jonathan E. Wahyuni, Ersa Tri. Jusuf, Amir Abadi. (2017). Pengantar Akuntansi 1 Adaptasi Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat. 
Sujarweni, V. W. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/apa-itu-perusahaan-dagang-ini-karakteristik-dan-jenisnya

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*