Pengertian Laporan Keuangan (Financial Statement)
Laporan keuangan menurut PSAK no. 201 sebelumnya PSAK 1 adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan menurut Sujarweni (2016:53) adalah catatan yang berisi informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, dan digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan selama periode tertentu.
Laporan keuangan menurut Fahmi (2015:2) adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan perusahaan yang berupa catatan atau informasi terkait posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK no. 201 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (Fahmi, 2015:5).
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga memenuhi tujuannya. Karakteristik tersebut antara lain:
- Dapat dipahami, informasi akuntansi harus dapat dimengerti oleh para pemakai dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikn dengn batas pengertian para pemakai.
- Relevan, informasi harus bermanfaat dan dikaitkan dengan tindakan. Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut diubah maka akan mengubah keputusan atau tindakan pemakai laporan keuangan.
- Materialitas, Informasi dipandang materialitas jika informasi tersebut dapat mengubah pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan.
- Keandalan, informasi dalam laporan keuangan dianggap andal, apabila bebas dari kesalahan material dan bias, serta disajikan secara jujur.
- Substanti mengungguli bentuk, segalal peristiwa dan transaksi disajikan secara keseluruhan sesuai substansinya, realitas ekonomi, dan bukan hanya bentuk hukumnya.
- Pertimbangan sehat, menggunakan unsur kehati-hatian dalam menilai dan menyajikan aset atau penghasilan tidak terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak terlalu rendah.
- Kelengkapan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Tidak terdapat informasi yang tidak benar yang tersajikan dalam laporan keuangan.
- Dapat dibandingkan, Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat apabila diperbandingkan dengan laporan keuangan entitas yang sejenis untuk periode yang sama.
- Tepat waktu, laporan keuangan tersebut ahrus di proses dan dilaporkan dalam periode yang cukup ekonomis dengan mempertimbangkan jangka waktu pengambilan keputusan.
- Keseimbangan antara biaya dan manfaat, informasi laporan keuangan harus memberikan manfaat melebihi biaya penyediaannya. Akan tetapi, bukan pengguna informasi yang harus menanggung biaya.
Laporan keuangan menyajikan informasi entitas mengenai (PSAK 201):
- Aset
- Liabilitas
- Ekuitas
- Penghasilan dan Beban, termasuk keuntungan dan kerugian
- Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
- Arus kas
Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 201 terdiri dari :
- Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode)
- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Selama Periode
- Laporan Perubahan Ekuitas selama periode
- Laporan Arus Kas selama periode
- Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi yang material dan informsi penjelasan lain.
- Informasi Komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya
- Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Laporan Keuangan | SAK Umum (IFRS) | SAK ETAP | SAK Entitas Privat | SAK EMKM |
Laporan Posisi Keuangan | Wajib | Wajib | Wajib | Wajib |
Laporan Laba Rugi | Wajib | Wajib | Wajib | Wajib |
Laporan Penghasilan Komprehensif Lain | Wajib | Tidak Wajib | Optional | Tidak Berlaku |
Laporan Perubahan Ekuitas | Wajib | Wajib | Wajib | Tidak Wajib |
Laporan Arus Kas | Wajib | Wajib | Wajib | Tidak Wajib |
Catatan atas Laporan Keuangan | Wajib | Wajib | Wajib | Wajib |
Laporan Laba Rugi (Income Statements)
Laporan laba rugi menurut Sujarweni (2016:55) adalah laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi menurut Warrren et al (2017:17) adalah ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.
Komponen utama laporan laba rugi
- Pendapatan (Penghasilan)
Pendapatan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.
-
- Pendapatan Usaha, mencakup seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional utamanya, yaitu aktivitas inti yang menjadi fokus bisnisnya. Misalnya, bagi perusahaan dagang, pendapatan usaha diperoleh dari penjualan barang dagangan. Bagi perusahaan jasa, pendapatan usaha didapat dari layanan yang diberikan. Pendapatan usaha biasanya merupakan sumber pendapatan terbesar dan terpenting bagi perusahaan, mencerminkan tingkat keberhasilan operasional bisnis inti.
-
- Pendapatan di Luar Usaha, adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang tidak terkait langsung dengan kegiatan operasional inti perusahaan. Contohnya termasuk pendapatan bunga dari investasi keuangan, keuntungan dari penjualan aset tetap, atau pendapatan sewa dari properti yang dimiliki perusahaan namun tidak digunakan dalam operasi utama. Pendapatan di luar usaha biasanya lebih bervariasi dan tidak berulang, tetapi tetap menambah laba perusahaan.
- Beban
Beban juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu beban usaha dan beban di luar usaha.
-
- Beban Usaha
-
-
- Beban Pemasaran (Marketing expense), adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan agar dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan. Contohnya termasuk biaya iklan, promosi, biaya riset pasar, biaya penjualan, serta komisi untuk tenaga penjualan. Beban pemasaran penting karena berhubungan langsung dengan upaya perusahaan untuk mencapai target penjualan.
-
-
-
- Beban Administrasi (Administration expense), mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk menjaga operasional bisnis berjalan lancar dari sisi administrasi dan manajemen. Ini mencakup gaji karyawan yang tidak langsung terlibat dalam produksi, biaya kantor, biaya telekomunikasi, biaya listrik, dan sewa gedung. Beban administrasi umumnya tidak berkaitan langsung dengan produksi atau pemasaran tetapi tetap penting untuk mendukung fungsi organisasi perusahaan.
-
-
- Beban di Luar Usaha, mencakup biaya yang tidak terkait langsung dengan aktivitas operasional utama perusahaan. Contohnya termasuk beban bunga atas pinjaman, kerugian dari penjualan aset tetap, kerugian kurs mata uang asing, dan beban lainnya yang berasal dari aktivitas non-operasional. Beban di luar usaha biasanya tidak berulang dan sering kali bergantung pada keputusan keuangan atau situasi ekonomi tertentu.
Bentuk Laporan Laba Rugi
a. Bentuk Langkah Tunggal (Single Step Form)
PT Mentari | |||
Laporan Laba Rugi | |||
Untuk Periode yang berakhir, 31 Desember 2023 | |||
(Dalam ribuan rupiah) | |||
Pendapatan | |||
4111 | Pendapatan (operasi) | 213.500 | |
4211 | Pendapatan bunga (diluar operasi) | 17.500 | |
Jumlah Pendapatan | 231.500 | ||
Beban-beban: | |||
5111 | Gaji bagian penjualan | 32.500 | |
5112 | Beban Iklan | 15.600 | |
5211 | Gaji Pegawai Kantor | 43.750 | |
5212 | Beban perlengkapan | 4.350 | |
5213 | Beban telepon | 8.250 | |
5214 | Beban sewa | 3.200 | |
5215 | Beban listrik dan air | 16.500 | |
5216 | Beban asuransi | 2.600 | |
5217 | Beban penyusutan bangunan | 12.500 | |
5218 | Beban penyusutan peralatan | 11.000 | |
5311 | Beban bunga | 6.750 | |
Jumlah beban-beban | (157.000) | ||
6111 | Laba bersih | 74.000 |
b. Bentuk Langkah Bertahap (Multiple Step Form)
PT Mentari | ||||
Laporan Laba Rugi | ||||
Untuk Periode yang berakhir, 31 Desember 2023 | ||||
(Dalam ribuan rupiah) | ||||
4111 | Pendapatan (operasi) | 213.500 | ||
Beban Operasi: | ||||
Beban Pemasaran: | ||||
5111 | Gaji bagian penjualan | 32.500 | ||
5112 | Beban Iklan | 15.600 | ||
Jumlah beban pemasaran | 48.100 | |||
Beban administrasi dan umum: | ||||
5211 | Gaji Pegawai Kantor | 43.750 | ||
5212 | Beban perlengkapan | 4.350 | ||
5213 | Beban telepon | 8.250 | ||
5214 | Beban sewa | 3.200 | ||
5215 | Beban listrik dan air | 16.500 | ||
5216 | Beban asuransi | 2.600 | ||
5217 | Beban penyusutan bangunan | 12.500 | ||
5218 | Beban penyusutan peralatan | 11.000 | ||
Jumlah beban administrasi | 102.150 | |||
Jumlah beban operasi | (150.250) | |||
Laba bersih sebelum pos diluar usaha | 63.250 | |||
Pendapatan dan beban lain-lain: | ||||
4211 | Pendapatan bunga | 17.500 | ||
5311 | Beban bunga | (6.750) | ||
Pendapatan (beban) diluar operasi | 10.750 | |||
6111 | Laba bersih | 74.000 |
Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity)
Laporan perubahan modal menurut Sujarweni (2016:55) adalah laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba atau rugi dan transaksi pemilik. Laporan perubahan modal menurut Jusup (2011:32) merupakan informasi tentang perubahan modal pemilik, laporan ini sering disebut dengan jembatan antara laporan laba rugi dengan neraca. Laporan ekuitas pemilik Warrren et al (2017:17) adalah ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu terentu, seperti satu bulan atau tahun tertentu.
- Laporan Perubahan Ekuitas untuk Entitas Perseroan
PT Mentari | ||||
Laporan Perubahan Ekuitas | ||||
Untuk Periode yang berakhir, 31 Desember 2023 | ||||
(Dalam ribuan rupiah) | ||||
Keterangan | Modal Saham | Agio Saham | Saldo Laba | Jumlah |
Saldo, per 1 Januari 2023 | 195.000 | 1.500 | 25.250 | 221.750 |
Laba bersih tahun berjalan | – | – | 74.000 | 74.000 |
Dividen | – | – | (20.000) | (20.000) |
Penerbitan Modal saham | – | – | – | – |
Saldo, per 31 Desember 2023 | 195.000 | 1.500 | 79.250 | 275.750 |
- Laporan Perubahan Ekuitas untuk Entitas Perorangan
Bengkel Jaya | |||
Laporan Perubahan Ekuitas | |||
Untuk Periode yang berakhir, 31 Desember 2023 | |||
(Dalam ribuan rupiah) | |||
Keterangan | Modal | Saldo Laba | Jumlah |
Saldo, per 1 Januari 2023 | 195.000 | 25.250 | 221.750 |
Prive | (15.000) | – | (15.000) |
Laba tahun berjalan | – | 20.000 | 20.000 |
Saldo per 31 Desember 2023 | 180.000 | 45.250 | 226.750 |
- Bentuk Akun atau Skontro (Account Form), dalam bentuk ini informasi dibaagi menjaaaadi yaitu Aset disajikan sebelah kiri sedangkan kewajiban dan ekuitas disebelah kanan
PT Meta Energi | ||||||
Neraca | ||||||
Per, 31 Desember 2023 | ||||||
(Dalam ribuan rupiah) | ||||||
Aset Lancar: | Kewajiban Jangka Pendek: | |||||
Kas dan Bank | 78.750 | Utang Usaha | 51.750 | |||
Piutang Usaha | 47.350 | Utang lain-lain | 17.250 | |||
Perlengkapan kantor | 31.125 | Beban terutang | 35.500 | |||
Sewa dibayar dimuka | 29.200 | |||||
Jumlah Aset Lancar | 186.425 | Jumlah Kewj. Jangka Pendek | 104.500 | |||
Aset Tetap: | Kewajiban Jangka Panjang: | |||||
Tanah | 190.000 | Utang Bank | 164.175 | |||
Bangunan | 250.000 | Utang Obligasi | 145.000 | |||
Akum Penyusutan Bangunan | (25.000) | Jumlah Kewj. Jangka Panjang | 309.175 | |||
225.000 | Jumlah Kewajiban | 413.675 | ||||
Peraalatan | 110.000 | Ekuitas: | ||||
Akum Penyusutaan peralatan | (22.000) | Modal saham | 195.000 | |||
88.000 | saldo laba | 80.750 | ||||
Jumlah Aset tetap | 503.000 | Jumlah Ekuitaas | 275.750 | |||
Jumlah Aset | 689.425 | Jumlah Kewajiban dan Ekuitas | 689.425 |
- Laporan atau Staffel (Report Form), Laporan Neraca bentuk ini disusun dengan meletakkan aset diatas, sedangkan kewajiban dan ekuitas dibawahnya. berikut forrmat neraca berdasarkan SAK ETAP bentuk staffel:
PT Meta Energi | ||
Neraca | ||
Per, 31 Desember 2023 | ||
(Dalam ribuan rupiah) | ||
Aset Lancar: | ||
Kas dan Bank | 78.750 | |
Piutang Usaha | 47.350 | |
Perlengkapan kantor | 31.125 | |
Sewa dibayar dimuka | 29.200 | |
Jumlah Aset Lancar | 186.425 | |
Aset Tetap: | ||
Tanah | 190.000 | |
Bangunan | 250.000 | |
Akum Penyusutan Bangunan | (25.000) | |
225.000 | ||
Peraalatan | 110.000 | |
Akum Penyusutaan peralatan | (22.000) | |
88.000 | ||
Jumlah Aset tetap | 503.000 | |
Jumlah Aset | 689.425 | |
Kewajiban Jangka Pendek: | ||
Utang Usaha | 51.750 | |
Utang lain-lain | 17.250 | |
Beban terutang | 35.500 | |
Jumlah Kewj. Jangka Pendek | 104.500 | |
Kewajiban Jangka Panjang: | ||
Utang Bank | 164.175 | |
Utang Obligasi | 145.000 | |
Jumlah Kewj. Jangka Panjang | 309.175 | |
Jumlah Kewajiban | 413.675 | |
Ekuitas: | ||
Modal saham | 195.000 | |
saldo laba | 80.750 | |
Jumlah Ekuitaas | 275.750 | |
Jumlah Kewajiban daan Ekuitas | 689.425 |