Dalam dunia akuntansi, ada berbagai tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan mencerminkan kondisi keuangan suatu entitas secara benar. Salah satu tahapan penting adalah pencatatan jurnal penyesuaian (adjusting journal entries). Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu jurnal penyesuaian, mengapa jurnal ini penting, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara mencatatnya.
Apa Itu Jurnal Penyesuaian?
Jurnal penyesuaian (Adjusting Journal Entries) adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening/akun yang ada di Neraca Saldo menjadi saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi, dengan tujuan akan mencerminkan keadaan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban yang sebenarnya.
Asumsi dasar akrual menuntut adanya penyesuaian atas catatan akuntansi yang ada, agar penghasilan dan beban dapat dibukukan, diperhitungkan dan dilaporkan secara andal. Tanpa jurnal penyesuaian, laporan keuangan mungkin tidak akurat, yang bisa mengakibatkan keputusan bisnis yang salah. Jurnal ini memastikan bahwa:
- Pendapatan dan Beban Dicatat pada Periode yang Tepat: Menjamin bahwa laporan laba rugi mencerminkan pendapatan dan beban yang benar.
- Posisi Keuangan Tercermin dengan Akurat: Neraca menunjukkan nilai aset, kewajiban, dan ekuitas secara realistis.
- Kepatuhan dengan Prinsip Akuntansi Akrual: Mengikuti standar akuntansi yang berlaku umum.
Jurnal penyesuaian dilakukan karena (Warrren et al, 2017:111):
- Beberapa beban tidak dicatat secara harian. Sebagai contoh perlengkapan (supplies) akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil. Selain itu jumlah nilai perlengkapan umumnya tidak diperlukan.
- Beberapa pendapatan dan beban direalisasi dengan berlalunya waktu dan bukan transaksi yang terjadi secara khusus. Contoh: pendapatan sewa yang diterima dimuka menjadi pendapatan dengan berlalunya masa sewa.
- Beberapa pendapatan dan beban mungkin belum dicatat. Contoh perusahaan telah melakukan penyerahan jasa kepada pelanggan tetapi belum ditagih atau dicatat pada akhir periode.
Pencatatan Jurnal Jurnal Penyesuaian
Kelompok Akrual (Transaksi sudah terjadi, tetapi belum dicatat)
Kelompok ini timbul dari keterlambatan pencatatan akuntansi yang terjadi sedemikian rupa sehingga perusahaan belum mencatat beban yang sudah terjadi serta pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan.
- Beban yang diakru (accrued expenses) atau beban yang masih harus dibayar
Beban masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi dan sudah menjadi kewajiban perusahaan, tetapi belum dibayar dan dicatat. Contoh gaji karyawan, bunga pinjaman. Beban masih harus dibayar disebut juga utang beban. Jurnal untuk mengakui beban yang diakru misalnya:
-
- Beban listrik selama bulan Desember 2021 sebesar Rp1.200.000. Rekening akan diterima pada tanggal 10 Januari 2022.
- 1 Desember 2021 PT Sejahtera meminjam dana ke bank Rp100.000.000. Jangka waktu 1 tahun dengan tingkat bunga 6%pa.
- PT Sejahtera membayar gaji karyawan setiap tanggal 5 di bulan berikutnya. Gaji karyawan yang telah terutang untuk bulan Desember 2021 adalah sebesar Rp 10.000.000.
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2021, Desember | 31 | Beban Listrik | 1.200.000 | ||
Utang Listrik | 1.200.000 | ||||
Beban Bunga | 500.000 | ||||
Utang Bunga | 500.000 | ||||
Beban Gaji | 10.000.000 | ||||
Utang Gaji | 10.000.000 |
- Pendapatan yang diakru (accrued revenue)
Pendapatan yang diakru adalah pendapatan yang telah diperoleh oleh perusahaan karena barang atau jasa sudah diserahkan kepada pelanggan, namun pembayaran belum diterima pada akhir periode akuntansi. Pendapatan ini diakui dalam laporan keuangan meskipun kas atau pembayaran belum diterima, sesuai dengan prinsip akuntansi akrual. Pendapatan yang masih akan diterima disebut juga piutang pendapatan. Penyesuaian atas pendapatan diakru seperti:
-
- Perusahaan A memberikan jasa konsultasi pada bulan Desember 2021 senilai Rp 5.000.000 kepada klien, namun klien baru akan membayar pada bulan Januari 2022.
- Pada bulan Desember 2021 terdapat pendapatan bunga senilai Rp500.000 yang masih akan diterima.
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2021, Desember | 31 | Piutang Usaha | 5.000.000 | ||
Pendapatan Jasa | 5.000.000 | ||||
Piutang Bunga | 500.000 | ||||
Pendapatan Bunga | 500.000 |
Pada akhir Desember 2021, perusahaan A harus mencatat pendapatan tersebut sebagai pendapatan yang diakru agar laporan keuangan mencerminkan pendapatan yang benar untuk periode tersebut.
Kelompok Deferal (Transaksi sudah dicatat & diperlukan penyesuaian)
Deferal adalah penundaan pengakuan pendapatan atau beban hingga periode akuntansi mendatang meskipun pembayaran atau penerimaan sudah terjadi. Kelompok ini timbul dari transaksi yang sudah dicatat, namun saldo tersebut masih tetap membutuhkan penyesuaian untuk menggambarkan kondisi sebenarnya. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode, yaitu:
- Beban yang dibayar dimuka (prepaid expenses)
Beban dibayar dimuka menurut Sujarweni (2016:46) adalah beban yang sudah dikeluarkan/dibayarkan lebih dahulu, namun haknya belum diterima. Misalnya pembayaran asuransi satu tahun ke depan, sewa dibayar selama 1 tahun kedepan. Beban dibayar dimuka antara lain: Asuransi dibayar dimuka, perlengkapan, iklan dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka.
Perlengkapan (supplies) adalah aset yang digunakan untuk membantu kelancaran operasi perusahaan. Perlengkapan bisa di kantor administrasi (office supplies), bisa juga dipabrik (factory supplies), atau juga dibagian pemasaran (store supplies)(Jusup, 2011:192). Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli untuk digunakan dalam operasi perusahaan (tidak untuk dijual kembali) (2016:48). Perlengkapan yang sudah terpakai perlu disesuaikan.
Beban dibayar dimuka saat pembayaran bisa di catat dengan dua pendekatan yaitu:
-
- Pendekatan Neraca / Laporan Posisi Keuangan (Diakui Aset)
Beban dibayar dimuka dicatat sebagai aset pada saat pembayaran. Artinya, pembayaran dianggap sebagai aset karena manfaatnya akan diterima di masa depan. Ketika manfaat tersebut telah diterima, dilakukan penyesuaian dengan mengakui beban secara bertahap.
Jurnal untuk pencatatan awal: | ||
………………Dibayar Dimuka | xxx | |
Kas | xxx | |
Jurnal untuk penyesuaian: | ||
Beban……………………. | xxx | |
………..Dibayar Dimuka | xxx |
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2024, PT Maju Jaya membayar Rp12.000.000 untuk sewa gedung selama 1 tahun (Rp1.000.000 per bulan). Pada tanggal 31 Januari 2024, penyesuaian perlu dilakukan untuk mengakui beban yang telah terjadi selama satu bulan.
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 1 | Sewa dibayar dimuka | 12.000.000 | ||
Kas | 12.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 31 | Beban sewa | 1.000.000 | ||
Sewa dibayar dimuka | 1.000.000 |
Contoh 2: Pada tanggal 1 Februari 2024, PT Maju Jaya membayar Rp24.000.000 untuk sewa gedung selama 1 tahun (Rp2.000.000 per bulan). Pada tanggal 31 Desember 2024, penyesuaian perlu dilakukan untuk mengakui beban yang telah terjadi selama sebelas bulan.
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Februari | 1 | Sewa dibayar dimuka | 24.000.000 | ||
Kas | 24.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Desember | 31 | Beban sewa | 22.000.000 | ||
Sewa dibayar dimuka | 22.000.000 |
-
- Pendekatan Laba Rugi (Diakui beban)
Dalam pendekatan ini, beban dibayar dimuka langsung dicatat sebagai beban pada saat pembayaran, dengan asumsi bahwa seluruh manfaat akan diterima pada periode berjalan. Namun, jika terdapat manfaat yang berlanjut ke periode berikutnya, maka dilakukan penyesuaian di akhir periode untuk mengakui bagian yang belum digunakan sebagai aset.
Jurnal untuk pencatatan awal: | ||
Beban……………….. | xxx | |
Kas | xxx | |
Jurnal untuk penyesuaian: | ||
……dibayar dimuka | xxx | |
Beban………….. | xxx |
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2024, PT Sejahtera membayar asuransi Rp6.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan (Rp1.000.000 per bulan). Pada akhir Januari, hanya Rp1.000.000 yang seharusnya diakui sebagai beban, sementara sisanya menjadi Asuransi dibayar dimuka
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 1 | Beban Asuransi | 6.000.000 | ||
Kas | 6.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 31 | Asuransi dibayar dimuka | 5.000.000 | ||
Beban Asuransi | 5.000.000 |
Contoh: Pada tanggal 1 Februari 2024, PT Sejahtera membayar asuransi Rp24.000.000 untuk jangka waktu 1 Tahun (Rp1.000.000 per bulan). Pada akhir Desember, hanya Rp22.000.000 yang seharusnya diakui sebagai beban, sementara sisanya menjadi Asuransi dibayar dimuka
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Februari | 1 | Beban Asuransi | 24.000.000 | ||
Kas | 24.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Desember | 31 | Asuransi dibayar dimuka | 2.000.000 | ||
Beban Asuransi | 2.000.000 |
Kesimpulan:
Pendekatan Neraca: Beban dibayar dimuka awalnya dicatat sebagai aset dan diakui secara bertahap sebagai beban.
Pendekatan Laba Rugi: Beban dibayar dimuka awalnya dicatat sebagai beban, kemudian diubah menjadi aset untuk manfaat yang belum diterima.
- Penghasilan di terima di muka (prepaid income)
Pendapatan ditunda (deferred revenue), Pendapatan ditunda adalah pos-pos yang pada awal terjadi dicatat sebagai kewajiban, tetapi diharapkan akan menjadi pendapatan untuk kurun waktu tertentu atau melalui operasi normal perusahaan. Contoh: pendapatan sewa diterima dimuka,
Penghasilan diterima di muka adalah pendapatan yang telah diterima oleh perusahaan sebelum barang atau jasa yang terkait diberikan. Dalam akuntansi, penghasilan ini dianggap sebagai kewajiban (liabilitas) karena perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan barang atau jasa di masa depan. Setelah barang atau jasa diberikan, penghasilan ini akan diakui sebagai pendapatan.
Pendapatan diterima dimuka bisa di catat dengan dua pendekatan yaitu:
-
- Pendekatan Neraca / Laporan Posisi Keuangan (Diakui Liabilitas)
Dalam pendekatan ini, penghasilan diterima di muka dicatat sebagai kewajiban pada saat diterima karena layanan atau produk belum diberikan sepenuhnya. Saat layanan diberikan, kewajiban akan dikurangi, dan penghasilan akan diakui pada laporan laba rugi.
Jurnal untuk pencatatan awal: | ||
Kas | xxx | |
Pendapatan diterima dimuka | xxx | |
Jurnal untuk penyesuaian: | ||
Pendapatan diterima dimuka | xxx | |
pendapatan | xxx |
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2024, PT Sukses Makmur menerima pembayaran sebesar Rp24.000.000 untuk jasa konsultasi selama satu tahun (Rp2.000.000 per bulan). Pada akhir Januari 2024, dilakukan penyesuaian untuk mengakui penghasilan yang sudah diperoleh selama satu bulan.
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 1 | Kas | 24.000.000 | ||
Pendapatan diterima dimuka | 24.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 31 | Pendapatan diterima dimuka | 2.000.000 | ||
Pendapatan | 2.000.000 |
-
- Pendekatan Laba Rugi (Diakui Pendapatan)
Dalam pendekatan ini, penghasilan diterima di muka langsung dicatat sebagai pendapatan pada saat diterima. Di akhir periode, dilakukan penyesuaian untuk mengurangi pendapatan dan mencatat bagian yang belum diperoleh sebagai kewajiban (liabilitas).
Jurnal untuk pencatatan awal: | ||
Kas | xxx | |
Pendapatan | xxx | |
Jurnal untuk penyesuaian: | ||
Pendapatan | xxx | |
Pendapatan diterima dimuka | xxx |
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2024, PT Global Maju menerima pembayaran Rp12.000.000 untuk penyewaan ruangan selama 6 bulan (Rp2.000.000 per bulan). Pada akhir Januari, hanya Rp2.000.000 yang seharusnya diakui sebagai pendapatan, sementara sisanya adalah penghasilan diterima di muka.
Jurnal untuk pencatatan awal:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 1 | Kas | 12.000.000 | ||
Pendapatan sewa | 12.000.000 |
Jurnal untuk penyesuaian:
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
2024, Januari | 31 | Pendapatan | 10.000.000 | ||
Sewa dibayar dimuka | 10.000.000 |
Kesimpulan:
Pendekatan Neraca: Penghasilan diterima di muka awalnya dicatat sebagai kewajiban dan diakui sebagai pendapatan ketika jasa atau barang sudah diserahkan.
Pendekatan Laba Rugi: Penghasilan diterima di muka awalnya dicatat sebagai pendapatan, kemudian disesuaikan untuk penghasilan yang belum diterima sebagai kewajiban.
- Depresiasi aset tetap (Depreciation of fixed assets)
Aset tetap (fixed assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki umur manfaat yang panjang. Aset tetap kecuali tanah digunakan untuk menghasilkan pendapatan, penurunan manfaat tidak terlihat jelas oleh kasat mata hanya akan kehilangan kemampuan untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Penurunan manfaat ini disebut dengan penyusutan atau depresiasi. Contoh aset tetap adalah tanah, bangunan, peralatan. Sebenarnya aset tetap adalah jenis beban yang dibayar dimuka jangka panjang (Warrren et al, 2017:124).
Depresiasi digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan untuk pembelian aktiva tetap yang mengalami pengurangan harga dari tahun ke tahun (Sujarweni, 2016:48)
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal untuk penggunaan perlengkapan, akan tetapi akun peralatan tidak dikredit karena harga perolehan aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan telah dicatat sejak pembelian. Ayat jurnal penyusutan adalah:
Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau aset kontra karena akun tersebut dikurangi dari akun aset pasangannya di laporan posisi keuangan. Saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.
Akun kontra memiliki dua karakteristik (Jusup, 2011:197) antara lain:
-
-
- Sebuah akun kontra selalu berpasangan dengan dan mengikuti pasangannya.
- Saldo normal sebuah akun kontra (debet atau kredit) adalah kebalikan dari saldo akun pasangannya.
-
Mesin diperkirakan memiliki umur ekonomis 4 tahun. Pada saldo akun mesin sebesar 750.000. Tn Adi menyerahkan tanggal 1 desember 2017. Maka besarnya depresiasi 750.000/48 bulan = 15.625/bulan. Sehingga jurnal depresiasinya:
Akumulasi depr. Mesin 15.625
Gedung diperkirakan memiliki umur ekonomis 5 tahun. Pada saldo akun gedung sebesar 3.000.000. Tn Adi menyerahkan tanggal 1 desember 2017. Maka besarnya depresiasi 3.000.000/60 bulan = 50.000/bulan. Sehingga jurnal depresiasinya:
Akumulasi depr. gedung 50.000
Neraca Saldo yang disesuaikan
- Mencatat transaksi dalam jurnal
- Posting dalam buku besar
- Menyusun neraca saldo yaitu membuat daftar saldo-saldo yang ada di akun buku besar
- Membuat jurnal penyesuaian dan membukuan ke buku besar
- Menyusun neraca saldo yang disesuaikan
- Membuat laporan keuangan
Neraca saldo setelah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari buku besar setelah jurnal penyesuaian sudah dibukukan. Apabila buku besar terdiri dari banyak akun, maka proses posting jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca saldo yang baru akan memerlukan waktu yang panjang. Oleh karena itu kita dapat menggunakan bantuan kertas kerja yang terdiri atas 3 kolom. Berikut contohnya:
Daftar Pustaka