Metode Penelitian Kuanitatif

Pengertian Penelitian
Penelitin menurut  Sujarweni (2016:1) adalah “kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis menggunakan latar belakang, teori, metodologi, serta membutuhkan data yang kemudian dilakukan pengolahan dan dikaji untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya”.
Penelitian menurut Bukley et al (1976) yang dikutip Indriantoro dan Supomo (2016:3) adalah suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan. Penelitian menurut Indriantoro dan Supomo (2016:3) adalah kegiatan yang bertujuan untuk menggembangkan pengetahuan.
Peneltian Kualitatif menurut Sujarweni (2016:2) adalah jenis penelitian dimana data yang diperoleh tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran dengan angka).
Penelitian kuantitatif menurut Sujarweni (2016:2) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantitikasi (pengukuran).
Contoh penenlitian kuantitatif:
ü  Analisis nilai perusahaan Farmasi pada Bursa Efek Indonesia
ü  Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening
ü  Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusahaan
ü  Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menurut Sekaran dalam Indriantoro dan Supomo (2016:3) adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Metode Penelitian
Metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2016:4).
Desain Penelitian
Desain Penelitian menurut Indriantoro dan Supomo (2016:10) merupakan “prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan.”
Data Penelitian
Data menurut Indriantoro dan Supomo (2016:10) adalah sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (observasi) langsung atau survey. Data menurut Webster’s New World Dictionary adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap (Supranto, 2008:2). Data dalam penelitian menurut Sujarweni (2016:11) merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh dari lapangan dan digunakan untuk bahan penelitian. Tipe data statistic menurut Sujarweni (2016:11) ada 2 yaitu:
1.         Data Kualitatif/Primer
Data kualitatif merupakan data hasil kategori (pemberian kode) untuk isi data yang berupa kata atau dapat didefinisikan sebagai data bukan angka tetapi diangkakan contoh jenis kelamin, status dsb. Data kuantitatif diambil dari penyebaradata dan kuesioner pada responden sehingga harus dilakukan uji reliabilitas dan validitas. Data kualitatif dibagi menjadi data nominal dan data ordinal. Data nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Data dalam bentuk kategori tetapi tidak ada tingkatnnya. Contoh jenis kelamin ada 2 yaitu wanita dan pria maka dikategorikan dalam bentuk angka 1 untuk wanita dan 2 untuk pria. Data Ordinal adalah data dengan level yang lebih tinggi dari pada data nominal. Data ini ada tingkatannya. Contoh tanggapan responden jika 1 adalah sangat tidak setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah netral, 4 adalah setuju, dan 5 adalah sangat setuju.
2.        Data Kuantitatif/Sekunder
Data kuantitatif adalah data berupa angka dalam arti sebenarnya. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi 2 yaitu: data interval dan data rasio. Data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal karena selain dapat bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dapat dikuantitatifkan. Contoh indeks prestasi seorang siswa. Dalam data interval tidak mengenal nilai nol yang absolud. Data rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantara jenis data lainnya. Data rasio mempunyai titik nol dalam arti yang sesungguhnya. Contoh penjualan baju sejumlah 1000 potong terjual atau jika penjualan 0 maka tidak ada satupun baju yang terjual.
Kelompok data menurut Supranto (2008:8-11) antara lain:
1.         Data menurut sifatnya
Data menurut sifatnya dibedakan antara data kualitatif dengan data kuantitatif. Data kualitatif menurut Supranto (2008:8) adalah data yang tidak berbentuk angka (nonnumeris). Contoh data kualitatif adalah harga padi meningkat, harga cabai mahal. Data kuantitatif menurut Supranto (2008:8) adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya hasil produksi padi meningkat 10%, harga cabai perkilo rata-rata 20.000, dsb.
2.        Data menurut sumbernya
Data menurut sumbernya mengacu pada sumber perolehan data, yakni eksternal dan internal. Data internal menurut Supranto (2008:10) adalah data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau kelompok.  Misalnya data penjualan dan data produksi suatu perusahaan. Data eksternal adalah menurut Supranto (2008:11) data yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok. Misalnya suatu perusahaan mencari data mengenai daya beli konsumen dari kantor Badan Pusat Statistik setempat, jumlah uang beredar, inflasi.
3.        Data menurut cara memperolehnya
Data menurut cara memperolehnya dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer menurut Supranto (2008:11) adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Misalnya suatu perusahaan ingin mengetahui konsumsi susu rata-rata penduduk disuatu daerah dengan cara melakukan wawancara langsung kepada penduduk setempat.
Data primer menurut Indriantoro dan Supomo (2016:146-147) adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap benda (fisik), kejadian-kejadian atau kegiatan.  Ada dua metode yang digunakan untuk dapat mengumpulkan data primer yaitu metoder survey dan metode observasi.
Data sekunder menurut Indriantoro dan Supomo (2016:147) merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui  media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Data sekunder menurut Supranto (2008:11) adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi (BPS, LIPI, KPU, BI).
4.        Data menurut waktu pengumpulannya
Berdasarkan waktunya data dibedakan menjadi data cross section data berkala time series/data historis. Data cross section menurut Supranto (2008:11) adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tertentu. Misalnya hasil sensus penduduk tahun 2010 menggambarkan keadaan Indonesia pada tahun 2010 menurut umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, dsb. Data berkala menurut Supranto (2008:11) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan produksi dari waktu ke waktu, laba perusahaan setiap tahun selama 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, (Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE.
Sujarweni, V. W. (2016). Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Supranto, J. (2008a). Statistik: Teori dan Aplikasi Jilid 1, (Edisi Ketujuh). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*