Apa saja unsur- unsur Laporan Keuangan ?

Unsur-unsur Laporan keuangan terdiri dari:

1.   Neraca

Neraca digunakan untuk melaporkan posisi keuangan suatu entutas. Neraca terdiri dari :

a. Aset (assets)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas (Kartikahadi, 2019). Aset diperoleh berdasarkan produksi, pembelian, pertukaran atau sumbangan.

     Beberapa wujud dari manfaat ekonomi aset yaitu sebagai berikut:

    • Sebagai alat produksi penghasil barang dan jasa
    • Dipertukarkan dengan aset lain
    • untuk menyelesaikan liabilitas
    • dibagikan kepada para pemilik entitas

b. Liabilitas (liability)
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus ke luar dari sumber daya entitas yang mengandung mnfaat ekonomi (Kartikahadi, 2019).

hal-hal yang dapat menyebabkan timbuknya liabilitas yaitu:

    • Tindakan hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku misalnya peraturan perundangan pajak dapat menimbulkan kewajiban pajak dan peraturan perburuhan dapat menimbulkan kewajiban di bidang kesejahteraan pegawai.
    • Praktik bisnis yang lazim, misalnya kesediaan entitas untuk menarik kembali produk yang cacat.

c. Ekuitas (equity)
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas (Kartikahadi, 2019). Penyajian ekuitas bertujuan agar laporan keuangan dapat memberikan  informasi dengan jelas hak dan pembatasan yang ditetapkan menurut hukum atau pembatasan lainnya atas ekuitas sehubungan dengan hak kepemilikan masing-masing pemilik modal dengan pembagian laba, dividen, maupun pengembalian modal.

2.  Laporan Laba – rugi

Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja (performance), perhitungan imbalan investasi (return on investment), maupun perhitungan penghasilan per sahan (earnings per share).

Laporan laba rugi ini terdiri dari:

a. Penghasilan (income)

  Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal meningkat (Kartikahadi, 2019).

  Pendapatan ini meliputi pendapatan (revenue) yang diperoleh dari aktifitas penjualan barang (sales), keuntungan (gain) bersumber dari penghasilan aktiva tak lancar yang mencakup keuntungan yang belum terealisir dari revaluasi sekuritas dengan tujuan untuk diperjualbelikan, Penghasilan jasa (fees) yang diperoleh dari penjualan barang, dan dari sumber penghasilan yang lain dapat berupa bunga, dividen royalti dan sewa.

b. Beban (expense)

    Beban adalah penurunan manfaat ekonomi suatu periode akuntansi, dalam bentuk arus ke luar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban, yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Beban dapat berupa:

    • Sesuatu yang timbul dari pelaksanaan kegiatan usaha biasa yaitu: HPP, beban marketing, dan beban administrasi dan umum.
    • Kerugian seperti kerugian yang timbul dari pelepasan aset tak lancar karena bencana banjir, kebakaran gempa bumi dan lain sebagainya; dan kerugian yang belum terealisasi seperti kerugian akibat adanya kenaikan selisih kurs valuta asing atas saldo utang valuta asing

3.  Laporan arus kas

Laporan arus kas digunakan untuk melaporkan sumber, penggunaan dan perubahan dana yang berdampak atas posisi keuangan.

Daftar Pustaka:

Kartikahadi, Hans. (2019). Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS Edisi ketiga buku 1. Jakarta: Ikatan AKuntansi Indonesia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*