PENGELOMPOKKAN AKUNTANSI MIKRO DAN AKUNTANSI MAKRO

Disiplin ilmu akuntansi mengelompokkan  bidang studi menurut obyek informasi yang harus dihasilkan dan subyek penerima laporan yang harus dilayani. Sehingga akuntansi sebagai sutau Sistem informasi keuangan secara teori dan praktik dapat dibedakan menjadi:

1. Akuntansi Sektor Mikro

a. Akuntansi Bisnis

    • Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
    • Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
    • Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
    • Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

b. Akuntansi Organisasi Nirlaba (Accounting for Non-for-Profit Organization )

2. Akuntansi Sektor Makro

a. Akuntansi Pemerintahan (Goverment Accounting)
b. Akuntansi Pendapatan Nasional (National Income Accounting)
c. Akuntansi Lingkungan  (Environmental Accounting)

1.   Akuntansi Sektor Mikro

Akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau entitas, baik dalam kegiatan Bisnis, sosial, budaya, politik dan keagamaan bahkan entitas yang tidak bertujuan mencari laba (entitas nirlaba). Entitas ini membutuhkan informasi tertentu untuk dikelola dan hasilnya merupakan bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada pemangku kepentingan (stakeholder) organisasi.

a.  Akuntansi Bisnis

Akuntansi bisnis harus bersifat kompleks karena membutuhkan jenis informasi keuangan yang sangat kompleks yang disesuaikan dengan tujuan penerima atau pengguna informasi.

Dalam teori dan praktik, akuntansi bisnis terdiri atas:

1) Akuntansi Keuangan

Menurut Hans dkk (2019) semua bidang akuntansi berkaitan dengan informasi keuangan dan memakai uang sebagai alat ukur. Akan tetapi pengertian Akuntansi keuangan secara khusus memiliki makna:

Akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan suatu entitas yang digunakan oleh stakeholder sebagai penerima dan pengguna laporan keuangan untuk:

        • Pengambilan keputusan ekonomi
        • Pemahaman mengenai posisi dan keadaan keuangan suatu unit usaha
        • pemahaman mengenai kinerja dan arus kas

2)  Akuntansi Manajemen

Tujuan akuntansi manajemen adalah mengolah, menghasilkan dan melaporkan informasi keuangan kepada manajemen yang berguna dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan usaha. akuntansi manajemen haruslah bersifat dinamis, bervariasi dan inovatif karena informasi akuntansi manajemen dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang disesuaikan dengan fungsi, tugas, tanggung jawab dan tujuan dan tidak terikat dengan prinsip atau standar baku tertentu.

3)  Akuntansi Pajak

Akuntansi pajak adalah bidang akuntansi yang bertujuan menghitung dan melaporkan obyek pajak agar kewajiban pajak dapat dihitung, dilaporkan, dan dibayar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Laporan keuangan  yang disusun untuk kepentingan perpajakan disebut Laporan Keuangan Fiskal.

4)  Akuntansi Biaya

Teori akuntansi biaya berhubungan erat dengan bidang akuntansi keuangan, akuntansi pajak dan akuntansi manajemen. Mengenai perhitungan dan pelaporan biaya dalam bidang akuntansi keuangan  telah diatur secara tertib dalam standar akuantasi keuangan. Sedangkan dalam  akuntansi  pajak diatur secara dogmatis dalam hukum pajak atau peraturan perundangan yang berlaku. Dan dalam akuntansi manajemen bersifat kompleks, bervariasi dan berkembang dengan pesat.

b.  Akuntansi Organisasi Nirlaba

Akuntansi yang digunakan untuk entitas yang tidak bertujuan mencari laba (entitas nirlaba) dengan laporan keuangan yang tidak rumit dan kompleks seperti laporan keuangan untuk entitas bisnis. Laporan keuangan ini harus sesuai dengan PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.

2.  Akuntansi Sektor Makro

Akuntansi sektor makro adalah akuntansi yang mengelola dan melaporkan informasi keuangan di bidang makro yaitu negara, bagian negara, pemerintah, bagian pemerintah atau, masyarakat. akuntansi Sektor makro terdiri atas :

a.  Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi pemerintahan adalah akuntansi yang disusun sebagai  bentuk pertanggungjawaban keuangan publik oleh pemerintah kepada rakyat. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu dibukukan dan dilaporkan secara akurat dan andal berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah.

b.  Akuntansi Pendapatan Nasional

Akuntansi Pendapatan Nasional sangat dibutuhkan untuk menghitung dan melaporkan berbagai indikator makro. Indikator makro tersebut secara langsung atau tak langsung menggunakan data yang terakumulasi dari sektor mikro dunia usaha (Sektor Riil) yang diterima dan dioalah Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan instansi pemerintah tertentu.

c.   Akuntansi Lingkungan

Akuntansi lingkungan merupakan akuntansi memasukkan biaya lingkungan ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan ini dihitung sebagai akibat dari kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*