Jelaskan pengertian risiko bawaan, risiko pengendalian dan risiko deteksi! Gambarlah hubungan diantara risiko bawaan, risiko pengendalian dan risiko deteksi tersebut!

Pengertian risiko bawaan, risiko pengendalian dan risiko deteksi
  • Risiko bawaan (inherent risk) adalah kerentanan dari saldo akun atau kelompok transaksi terhadap salah saji yang dapat bersifat material dengan asumsi bahwa tidak ada yang terkait dengan pengendalian internal, baik untuk masing-masing salah saji maupun ketika salah saji tersebut digabungkan dengan salah saji di saldo akun atau kelompok transaksi lainnya. Risiko ini melekat dan sudah ada sebelum audit dilakukan.
  • Risiko pengendalian (control risk)  adalah risiko yang mana salah saji dapat terjadi di dalam saldo akun atau kelompok transaksi dan dapat bersifat material, baik untuk masing-masing salah saji maupun ketika salah saji digabungkan  dengan salah saji di saldo akun atau kelompok transaksi lainnya, yang tidak dapat dicegah atau dideteksi dan dikoreksi secara tepat waktu menggunakan sistem akuntansi dan sistem pengendalian internal.
  • Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko yang mana prosedur-prosedur substantif yang dilakukan auditor tidak akan mendeteksi salah saji yang ada di dalam saldo akun atau kelompok transaksi, dan dapat bersifat material, baik untuk masing-masing salah saji maupun ketika salah saji tersebut digabungkan dengan salah saji di saldo akun atau kelompok transaksi lainnya.
Hubungan risiko bawaan, risiko pengendalian dan risiko deteksi

Untuk mengurangi risiko audit pada tingkat rendah yang dapat diterima, dibutuhkan risiko deteksi yang dapat diterima cukup rendah saat risiko bawaan dan pengendalian cukup tinggi. Sebagai contoh jika struktur pengendalian internal efektif dalam mencegah/mendeteksi adanya sejumlah kesalahan (misalnya risiko pengendaliannya rendah), maka auditor dapat melakukan pengujian substantif yang sedikit efektif (risiko deteksinya tinggi). Alternatifnya, jika saldo akun lebih rentan terhadap kemungkinan salah saji (risiko bawaannya lebih tinggi), maka auditor harus menerapkan prosedur-prosedur pengujian substantif yang lebih efektif (risiko deteksinya lebih rendah). Ringkasnya, lebih tingginya penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian, maka auditor harus memperoleh banyak bukti audit dari prosedur-prosedur substantif yang dilakukan.
Terdapat hubungan terbalik di antara risiko deteksi dan gabungan dari risiko bawaan dan risiko pengendalian. Misalnya risiko bawaan dan pengendalian cukup tinggi, kebutuhan-kebutuhan risiko deteksi yang dapat diterima cukup rendah untuk mengurangi risiko audit pada tingkat rendah yang dapt diterima. Dengan kata lain, ketika risiko bawaan dan risiko pengendalian cukup rendah, auditor dapat menerima risiko deteksi yang lebih tinggi dan masih dapat mengurangi risiko audit pada tingkat yang rendah yang dapat diterima.
Gambaran hubungan antara risiko bawaan, risiko pengendalian dan risiko deteksi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*