Monopolistik dan Oligopoli

Pengertian Monopolistik
Persaingan monopolistik merupakan perpaduan antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli dimana di dalam pasar monopolistik terdapat banyak produsen yang menghasilkan produk dengan corak berbeda.
Barang berbeda corak menurut Sukirno (2005:311) adalah jenis barang yang sama yang ada di pasar akan tetapi penampilannya berbeda sebagai akibat reka bentuk dan pengemasan barang yang berbeda.
Ciri-ciri persaingan monopolistis antara lain (Sukirno, 2005:297):
  • Terdapat banyak penjual
  • Barangnya bersifat berbeda corak (fisik, pengemasan, proses pembayaran dsb)
  • Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
  • Keluar masuk ke dalam industri relative mudah
  • Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif
Keseimbangan jangka pendek
Keseimbangan perusahaan persaingan monopolistis dalam jangka pendek
 Pada gambar diatas perusahaan dalam keadaan memperoleh keuntungan. Keuntungan maksimum tercapai apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC=MR. Keuntungan maksimum ketika produksi sama dengan Q dan harga sebesar P.
Pada gambar diatas perusahaan dalam keadaan memperoleh kerugian. Kerugian dapat diminimumkan apabila keadaan MC=MR. sehingga perusahaan harus memproduksi sebanyak Q. walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (atau harga melebihi AVC).

Keseimbangan Jangka Panjang

Dalam pasar monopolistik tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti perusahaan baru akan menggeser kurva DD (sekaligus MR) ke sebelah kiri seperti kurva ketika perusahaan memperoleh keuntungan. Perindahan DD dan MR ke kiri akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya dapat keuntungan normal saja. 
Keseimbangan di dalam jangka panjang produksi berjumlah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P1. P1 sama dengan biaya total rata-rata yang bahwa perusahaan memperoleh untung normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam monopolistik ketika mendapatkan keuntungan normal berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh  untung normal. Perbedaannya adalah:
  • Harga dan  biaya produksi di pasar persaingan monopolistik lebih tinggi.
  • Kegiatan memproduksi di pasar persaingan monopolistik belum tercapai tingkat optimal (mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan pasar monopolistik antara lain (Sukirno, 2005:310):
  • Menghasilkan barang yang berbeda corak. Ciri ini  meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan seleradan kemampuannya.
  • Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata. Oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerjayang diciptakan lebih besar.
Kelemahan pasar monopolistik antara lain (Sukirno, 2005:310):
  • Opeasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena harga lebih tinggi dan kuantitas produksi rendah, disamping itu keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
  • Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal dan pasar terbatas dan kecenderungan untuk memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk menciptakan inovasi.

Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga adalah kegiatan perusahaan-perusahaan yang berusaha menyaingi perusahaan-perusahaan lain bukan dengan menurunkan harga dan memberi diskon, tetapi dengan melalui cara-cara lain seperti iklan, jasa setelah penjualan (after sales service), pengemasan barang yang lebih menarik dan peningkatan mutu (Sukirno, 2005:304).
Manfaat pengiklanan antara lain (Sukirno, 2005:306-308):
  • Dapat menurunkan biaya produksi, dengan adanya iklan maka produksi perusahaan akan semakin meningkat, dengan meningkatnya produksi maka penjualan perusahaan juga akan meningkat semakin banyak perusahaan memproduksi akan meminimumkan biaya produksi.
  •  Membantu konsumen memilih barang yang sesuai.
  • Menggalakkan perkembangan mutu.
  • Mengembangkan industri komunikasi dan menambah  kesempatan kerja.
Keburukan pengiklanan yang selalu ditonjolkan (Sukirno, 2015:308-309):
  • Penghamburan perbelanjaan
  • Sering tidak memberikan informasi yang benar
  • Menghambat perusahaan lain masuk
  • Kesempatan kerja tambahan yang diciptakan tidak berlaku kasar.

Pengertian Oligopoli

Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri dari beberapa perusahaan yang mempunyai ukuran dan modal relatif besar, barang yang dihasilkan berbeda corak atau barang serupa (Sukirno, 2005:324).
 Ciri-ciri oligopoli antara lain (Sukirno, 2005:315):
  • Terdiri dari beberapa perusahaan dengan ukuran yang relatif besar.
  • Menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda corak.
  • Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.
  • Perusahaan perlu melakukan promosi secara iklan.
Selengkapnya Klik Pasar Oligopoli

Daftar Pustaka
Sukirno, S. (2005). Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi ketiga). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*