Pola Kegiatan Ekonomi

Sistem ekonomi  (sistem pengaturan kegiatan ekonomi) dapat dibedakan menjadi tiga bentuk (Sukirno, 2015:31) antara lain:
  1. Ekonomi pasar, yaitu perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar.
  2. Ekonomi campuran, yaitu sistem ekonomi pasar yang disertai campur tangan pemerintah.
  3. Ekonomi perencanaan pusat, yaitu sistem ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah. 
Ciri-ciri perekonomian yang masih primitif (subsisten) antara lain(Sukirno, 2015:32-33):
  1. Unit-unit produksi terutama  dari keluarga petani tradisional, cara dan alat yang digunakan sangat sederhana dengan tingkat produktivitas relatif rendah sehingga hasil produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, perdagangan masih dalam skala kecil. Selain petani kegiatan masyarakat berburu dan menangkap ikan.
  2. Perdagangan dilakukan barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang.
  3. Tidak terdapat spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Setiap keluarga (rumah tangga) menghasilkan sendiri kebanyakan barang yang diperlukan.
Ciri-ciri perekonomian yang modern (perekonomian uang) antara lain (Sukirno, 2015:33-35):
  1. Uang digunakan sebagai alat tukar menukar untuk kelancaran kegiatan perdagangan.
  2. Perdagangan semakin lancar, sehingga merangsang dalam meningkatkan spesialisasi dalam pekerjaan-pekerjaan.

Spesialisasi sangat penting untuk perkembangan ekonomi dikarenakan (Sukirno, 2015:35):

1.         Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
Faktor produksi tenaga kerja akan digunakan sesuai dengan keahliannya sehingga tidak perlu mengerjakan semua pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya. Faktor sumber daya, suatu negara tidak perlu menghasilkan semua barang yang diperlukan tetapi cukup melakukan spesialisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan negara atau wilayah tersebut.
2.        Mempertinggi efisiensi memproduksi
Efisiensi memproduksi yang semakin tinggi dikenal dengan economies of scale  atau skala ekonomi. Maksdunya misalnya produksi ditingkatkan dua kali lipat, biaya produksi tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi.
3.        Mendorong perkembangan teknologi
Spesialisasi menyebabkan pasaran diberbagai barang menjadi bertambah luas, sehingga permintaan atas barang tersebut akan semakin besar, untuk memenuhi kebutuhan ini pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi yang lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya.
 
Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankan, pelaku kegiatan ekonomi dalam setiap negara dibedakan menjadi tiga golongan (Sukirno, 2015:31) yaitu:
1.         Rumah tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian seperti tenaga kerja, barang-barang modal, kekayaan alam dan harta tetap (tanah dan bangunan). Sebagai balas jasa rumah tangga akan memperoleh gaji dari tenaga kerja, bunga dari alat-alat modal, sewa dari tanah dan bangungan, dan keahlian akan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh akan dibelanjakan dan disimpan/ditabung.
2.        Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan masyarakat demi memperoleh keuntungan.
3.        Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.  Selain mengatur pemerintah juga melakukan kegiatan-kegiatan lain misalnya mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan, jembatan, pelabuhan. Selain itu pemerintah juga mengembangkan prasarana sosial seperti pendidikan. Untuk membiayainya pemerintah mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah tangga dan perusahaan. Selain pajak pemerintah juga memperoleh royalty atas eksploitasi kekayaan alam dan keuntungan dari perusahaan milik pemerintah.
 
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi  menurut Wibowo dan Supriadi (2013:21-23) dibedakan menjadi tiga golongan, antara lain:
1.         Rumah tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. Selain itu, sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yaitu barang-barang modal, kekayaan alam dan harta tetap seperti tanah dan bangunan.
2.        Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang, dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3.        Pemerintah
Pemerintah adalah badan yang bertugas mengatur kegiatan ekonomi. Selain mengatur kegiatan ekonomi badan pemerintah akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan. Pemerintah juga melakukan kegiatan ekonomi. Salah satunya mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan, pelabuhan dan lapangan terbang.
Sirkulasi Aliran Pendapatan
1.         Sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi yang sederhana

Pada diatas, perekonomian dibedakan dalam dua sektor: sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor-faktor produksi yang akan menawarkan sumber-sumber daya kepada para pengusaha. Penawaran dan penggunaan faktor-faktor produksi akan mewujudkan dua aliran, yaitu aliran barang dan aliran uang.  Sektor perusahaan akan memberikan pendapatan kepada berbagai jenis sumber daya yaitu tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah mendapat sewa, modal mendapat bunga dan keahlian wirausahawan memperoleh keuntungan. Berbagai jenis pendapatan yang diterima akan digunakan untuk memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan. Kecenderungan ini menyebabkan dalam perekonomian akan wujud dua aliran lain yaitu aliran uang dan aliran barang-barang/jasa.

2.         Sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian pasar

Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang adalah tempat dimana para pembeli dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang/jasa yang diperjualbelikan. Sedangkan pasar faktor adalah tempat dimana para pengusaha mengadakan interaksi dengan pemilik faktor produksi.
Corak kegiatan ekonomi dalam perekonomian pasar
Aliran 1 menggambarkan penawaran berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor perusahaan. Aliran 2 menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor rumah tangga. Interaksi tersebut menentukan:
  • Jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi
  • Tingkat harga dari masing-masing barang tersebut.
  • Tingkat produksi masing-masing barang tersebut.
Dalam teori ekonomi, usaha memproduksi harus dilakukan sebaik-baiknya yaitu dengan meminimumkan biaya dan memaksimumkan produksi. Sehingga produsen harus memikirkan hal-hal berikut:
  • Berapakah modal yang sebaiknya digunakan?
  • Berapakah dan Bagaimanakah susunan tenaga kerja yang sebaiknya dilakukan?
  • Berapakah dan Bagaimanakah jenis tanah yang diperlukan?
  • Tenaga ahli dan tenaga manajemen yang bagaimanakah diperlukan?
Keputusan dalam mempertimbangkan hal-hal diatas akan menimbulkan interaksi permintaan dan penawaran faktor di dalam pasar faktor. Aliran 3 menggambarkan permintaan faktor produksi oleh sektor perusahan, sedangkan aliran 4 menggambarkan aliran penawaran faktor-faktor produksi oleh sektor rumah tangga.
 
Mekanisme Pasar
Pasar menurut Salvatore (2007:2) adalah tempat atau keadaan dimana para pembeli dan penjual membeli serta menjual barang, jasa atau sumber daya. Perekonomian pasar menurut Amaliawiati dan Murni (2017:20) adalah suatu kegiatan perekonomian yang terjadi dalam masyarakat, diatur dan dikendalikan oleh “mekanisme pasar”.
Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan di pasar bebas sehingga terjadi perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (equilibrium) yakni sampai jumlah permintaan dan penawaran sama. Boediono mendefinisikan mekanisme pasar sebagai proses yang berjalan atas dasar gaya (kekuatan) tarik menarik antara konsumen-konsumen (demand) dan produsen-produsen (supply) yang bertemu di pasar. Dari proses tersebut kemudian terbentuklah suatu harga atas barang di pasar barang dan faktor produksi di pasar faktor produksi (Hadi, Oktober 2017).Beberapa kebaikan mekanisme pasar antara lain (Sukirno, 2015:41-42):

  1. Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat mengenai harga barang dan jumlah barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
  2. Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha seiring dengan pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk sehingga mendorong pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.
  3. Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern. Hal ini disebabkan karena semakin luasnya pasar sehingga semakin banyak permintaan, sehingga mendorong pengusaha untuk mempercepat kegiatan produksi.
  4. Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien.  Harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Semakin besar permintaan maka semakin tinggi harganya dan semakin langka penawarannya semakin tinggi  harganya sehingga mendorong masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menggunakan barang yang tersedia.
  5. Pasar memberi kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
 Kelemahan mekanisme pasar antara lain (Sukirno, 2015:42-43):
  1. Kebebasan yang tak terbatas menindas golongan tertentu yaitu golongan lemah dan golongan yang minoritas.
  2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil (kegiatan ekonomi naik turun yang tidak teratur).
  3. Dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli.
  4. Terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksi dalam sistem pasar bebas, misalnya lalu lintas seperti jalan raya, angkatan bersenjata, polisi, rumah sakit umum.
  5. Kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalitas yang negatif. Eksternalitas adalah akibat sampingan (buruk/baik) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Contoh limbah pabrik, polusi udara, sampah dsb.
Kegagalan pasar dan Campur Tangan Pemerintah
Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2015:44).
Tujuan campur tangan pemerintah dalam pasar antara lain (Sukirno, 2015:44):
  1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.
  2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
  3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
  4. Menyediakan barang bersama yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan tentara, yang penggunaannya secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial.
  5. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah menurut Sukirno (2015:45) antara lain:
  1. Membuat peraturan-peraturan agar kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.
  2. Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal adalah strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya atau belanja negara dan dalam sistem dan cara-cara mengumpulkan pajak. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
  3. Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung yang bertujuan untuk mengurangi keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan sosial. Contoh pendidikan, kereta api, jasa air bersih, listrik, telephon, pos, rumah sakit dsb.
Daftar Pustaka
Amaliawiati, L. dan Murni, A. (2017). Ekonomika Mikro Edisi Revisi kedua. Bandung: Refika Aditama
Hadi, G. (2017, Oktober). Apa yang dimaksud dengan Mekanisme Pasar?. Dictio. Retrieved from https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-mekanisme-pasar/13584
Sadono, S. (2015). Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers
Salvatore. (2006). Mikroekonomi Edisi Keempat.  Jakarta: Erlangga.
Wibowo, S., & Supriadi, D. (2013). Ekonomi Mikro Islam. Bandung: Pustaka Setia 






Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*