PROSES PENCIPTAAN UANG GIRAL DALAM PEREKONOMIAN

Tabungan giral atau rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1.         Tabungan giral utama
Tabungan giral utama akan diciptakan apabila bank umum mendapat uang dari langganannya dalam bentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain, sehingga hal ini akan menambah nilai tabungan giral dari pihak yang memasukkan uang tunai atau cek tersebut.
2.        Tabungan giral derivatif
           Bank umum akan menciptakan derivatif apabila bank itu memberikan pinjaman kepada nasabahnya atas nama nasabah yang jumlahnya sebesar pinjaman nasabah. Pinjaman dapat diambil secara tunai atau cek. Sehingga tabungan giral derivatif diciptakan tanpa memasukkan uang tunai atau cek ke dalam bank tersebut. Tindakan bank dalam hal ini akan menambah uang giral dalam perekonomian.
Langkah-langkah Proses Penciptaan Giral
1.    Pemisalan/Asumsi yang digunakan
  • Rasio cadangan yang ditetapkan adalah 20%.
  • Semua kelebihan cadangan akan dipinjamkan oleh setiap bank umum kepada langganannya.
  • Transaksi-transaksi selalu dibayar dengan menggunakan cek.
  • Seluruh tabungan yang dimasukkan ke dalam setiap bank umum adalah merupakan tabungan giral.

2.   Proses penciptaan uang

Misalkan jumlah tabungan 100 juta di masukkan dalam Bank I. Jumlah cadangan diwajibkan 20%, semua kelebihan dapat dipinjamkan. Semua kelebihan diserahkan ke nasabah. Neraca Bank I dapat dilihat sebagai berikut:

Uang dari pinjaman dibelanjakan dari Bank I, maka penjual menerima tambahan pembayaran sebesar 80. Setelah itu penjual menyimpan di Bank II. Seperti kasus bank I bank akan menahan 20% dari tabungan giral yang diperolehnya sebagai cadangan wajib, sisanya akan dipinjamkan kepada para nasabah. Perubahan neraca sebagai berikut:

Seperti kasus sebelumnya seseorang akan meminjam dan akan membelnjakan selanjutnya akan menyimpan uangnya ke bank umum III. sebesar 64. Untuk memenuhi aturan bank umum III menahan tabungannya 20%. Maka Neraca pada bank umum III sebagai berikut:

Selanjutnya hal ini akan sama seperti kasus sebelumnya.

Pertambahan uang giral yang dapat diciptakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: D=S/R 
dimana:
  • D merupakan jumlah seluruh nilai uang giral/tabungan giral (atau cadangan, atau kelebihan cadangan) yang akan terwujud dalam proses penciptaan uang.
  • S  merupakan uang giral/tabungan giral (atau cadangan, atau kelebihan cadangan) yang mula-mula sekali diciptakan.
  • R merupakan bagian (dalam%) tabungan giral yang tercipta yang harus tetap ditahan dalam bank sebagai cadangan.
                       Berdasarkan formula diatas:
a.         Pertambahan uang giral: 100 juta/0,2 =Rp 500 juta
b.         Pertambahan cadangan: 20 juta/0,2 =Rp 100 juta
c.          Pertambahan pinjaman: 80 juta/0,2 = Rp 400 juta
 
Proses penciptaan uang bank-bank umum secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Faktor yang membatasi penciptaan uang giral antara lain:

  • Kebocoran uang tunai, hal ini terjadi karena sebagian dari uang yang seharusnya disimpan ke bank umum namun di pegang pemiliknya.
  • Keinginan bank memiliki cadangan yang lebih banyak.
  • Kekurangan peminjam, hal ini karena tidak semua peminjam mampu mengembalikan uang beserta bunganya sehingga bank akan menahan dananya.
Daftar Pustaka
Sukirno, S. (2016). MakroEkonomi Teori Pengantar (Edisi ketiga). Jakarta: Rajawali Pers.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*