Pengantar Analisis Laporan Keuangan

A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Fahmi (2015, 2) adalah suatu informasi  yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Sebuah laporan keuangan terdiri dari:
1)      Neraca
2)     Laba Rugi
3)     Perubahan Modal
4)     Arus Kas’
5)     Catatan atas laporan keuangan

B. Manfaat Laporan Keungan 
Kegunaan laporan keuangan adalah untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya (Fahmi, 2015:4). Sofyan Syafri Harahap yang dikutip oleh Fahmi (2015:7) mengatakan bahwa laporan keuangan akan mampu membuka tabir:
  1. Kesalahan proses akuntansi (kesalahan pencatatan, pembukuan, jumlah, perkiraan, posting dan kesalahan jurnal).
  2. Kesalahan lain yang disengaja (tidak mencatat, pencatatan harga tidak wajar, menghilangkan data, income smoothing dsb). Income smoothing merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan mengubah informasi pendapatan perusahaan tidak sebagaimana mestinya, dan itu dilakukan dengan tujuan dan maksud tertentu.
     C. Tujuan laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang     membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (Fahmi, 2015:5). 
Tujuan pelaporan keuangan perusahaan menurut SFAC No. 1 adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan potensial, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya (FASB, 1978).
Tujuan laporan keuangan menurut keuangan APB No. 4 (Sofyan Syafri Harahap) yang dikutip fahmi (2015:7)
Tujuan khusus        :  menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengann GAAP.
Tujuan umum         : memberikan informasi mengenai sumber ekonomi, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan harta dan kewajiban, dan informasi relevan. 
Tujuan kualitatif :  relevance, understandability, verifiability, neutrality, timeliness, comparability dan completeness.
D. Karakteristik Laporan Keuangan
 Karakteristik utama laporan keuangan menurut Fahmi (2015:8-9) adalah sebagai berikut:
  1. Dapat dipahami (understandable)
Laporan keuangan harus disajikan dengan bahasa yang sederhana, singkat, formal dan mudah dipahami.
  1. Relevan
Informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki nilai prediktif sehingga dapat digunakan dalam melakukan prediksi keuangan. suatu informasi dapat dikatakan relevan apabila disajikan dengan memperhatikan prinsip materialitas.
  1. Andal/Dapat dipercaya
Laporan keuangan dapat dipercaya jika disajikan secara jujur dengan prinsip ”substance over” form atau penyajian yang lebih mengutamakan hakikat ekonomi ketimbang hakikat formal. Laporan keuangan harus disajikan dengan prinsip kehati-hatian atau konservatif dan lengkap. 
  1. Daya Banding
Laporan keuangan harus disajikan secara komparatif dengan tahun tahuns sebelumnya agar laporan keuangan dapat dijadikan prediksi keuangan. Laporan keuangan harus menggunakan teknik-teknik dan basis-basis pengukuran denga konsisten.
E.  Keterbatasan Laporan Keuangan
Sifat dan keterbatasan laporan keuangan menurut PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) yang dikutip oleh Fahmi (2015:10)
  1. Laporan keuangan bersifat historis
Laporan atas kejadian yang telah lewat sehingga laporan keuangan tidak dapat dianggap satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
  1. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
  2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan berbagai pertimbangan.
  3. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
Penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
  1. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
Bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
  1. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas)(substance over form).
  2. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
  3. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
  4. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
F. Pihak pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan
Ada beberapa pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan perusahaan menurut Fahmi (2015:15-21) yaitu:
  1. Kreditor
Kreditor adalah pihak yang memberikan pinjaman baik berupa uang, barang maupun bentuk jasa. Contoh bank/leasing, pada saat bank akan memberikan pinjaman maka terlebih dahulu bank akan melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan untuk dapat memberikan rekomendasi apakah usulan pinjaman tersebut layak untuk direalisasikan. Hal ini menyangkut dengan kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman tersebut tepat pada waktunya.
  1. Investor
Investor merupakan mereka yang membeli saham atau komisaris perusahaan. Investor menginginkan dana yang di investasikan berada dalam keadaaan aman dan terus berkembang. 
  1. Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah mereka yang ditugaskan melakukan audit suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan bahan untuk di audit, hasilnya akan dilaporkan dan memberikan penilaian dalam bentuk rekomendasi. 
  1. Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan merupakan mereka yang terlibat secara penuh disuatu perusahaan. Secara ekonomi mereka mempunyai ketergantungan yang besar yaitu pekerjaan dan penghasilan yang diterima dari perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan kajian bagi karyawan dalam memposisikan keputusan kedepan nantinya. 
  1. Bapepam
Bapepam merupakan badan pengawas pasar modal. Ada 2 pasal yang berhubungan dengan pasar modal yaitu:
1)        Pasal 70 ayat (1) UU Pasar Modal menyebutkan “yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah Emiten yang telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam-LK untuk menawarkan atau menjual Efek kepada masyarakat dan Pernyataan Pendaftaran tersebut telah kefektif.”
2)       Pasal 1 angka 19 UU Pasar Modal menyebutkan “Pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada Bapepam-LK oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.”
Selanjutnya kita pahami tentang ketentuan keterbukaan paska emisi, yaitu pasal 86 ayat (1) UU Pasar Modal dinyatakan bahwa Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif /Perusahaan Publik wajib:
1)      Menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat;
2)     Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya pada akhir kerja ke-2 setelah terjadinya peristiwa tersebut. 
  1. Underwriter
Underwriter merupakan penjamin emisi bagi setiap perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya dipasar modal. Salah satu penilaian underwriter adalah kondisi laporan keuangan. 
  1. Konsumen
 Pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dari sudut marketing, konsumen ada 2 yaitu:
1)      Konsumen aktual: konsumen yang loyal terhadap produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan;
2)     Konsumen Potensial: konsumen yang berpotensi menjadi konsumen aktual.
  1. Pemasok
Pemasok merupakan mereka yang menerima order untuk memasuk setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal yang dianggap kecil sampai yang besar yang mana semua dihitung dengan skala financial.
  1. Lembaga Penilai
Lembaga penilai berasal dari berbagai latar belakang seperti GCG, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), Majalah, Televisi dll yang secara berkala membuat rangking perusahaan berdasarkan klarifikasi masing-masing seperti 10 Perbankan terbaik versi majalah Warta Ekonomi.
  1. Asosiasi perdagangan
Asosiasi perdagangan mencakup mulai dari KADIN (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan lainnya. Organisasi ini menaungi berbagai perusahaan yang menjadi anggotanya dan setiap waktu diadakan rapat tahunan/pertemuan yang membahas berbagai hal yang menjadi hambatan dalam aktivitas bisnis. 
  1. Pengadilan
 Laporan keuangan merupakan barang bukti pertanggung jawaban kinerja keuangan yang nantinya akan menjadi subjek pertanyaan dalam peradilan.
  1. Akademis dan Peneliti
Akademis/Peneliti adalah mereka yang melakukan research terhadap suatu perusahaan. 
  1. Pemda
Pemda adalah mereka yang mempunyai hubungan kuat dengan kajian seperti akan lahirnya perda yang berkaitan dengan berbagai aspek. seperti aspek lingkungan (limbah pabrik), aspek pendapatan untuk menentukan besarnya pajak. 
  1. Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusata menjadikan laporan keuangan sebagai data fundamental acuan untuk melihat perkembangan pada berbagai sektor bisnis. 
  1. Pemerintah Asing
Pemerintah Asing merupakan pihak yang mengamati perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi disuatu negara, dimana misalnya negara memiliki keterkaitan dalam bentuk perjanjian dagang (trade contract) yang mencakup berbagai bidang usaha. 
  1. Organisasi Internasional
Organisasi Internasional misalnya IMF (International Monetary Fund)Word bank, ADB (Asian Development Bank), ASEAN, PBB dan lainnya.
G. Analisis Laporan Keuangan 
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan integral dari analisis bisnis. Analisis bisnis adalah evaluasi prospek dan risiko perusahaan untuk tujuan membuat keputusan bisnis. Keputusan bisnis ini mencakup penilaian ekuitas dan hutang, penilaian risiko kredit, prediksi pendapatan, pengujian audit, negosiasi kompensasi, dan keputusan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Analisis bisnis membantu dalam pengambilan keputusan dengan membantu menyusun keputusan tugas melalui evaluasi lingkungan bisnis perusahaan, strategi, dan posisi keuangan dan kinerjanya (Subramanyam, 2009:4).
Tujuan dari analisis bisnis adalah untuk memperbaiki keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia mengenai situasi keuangan perusahaan, manajemen, rencana dan strategi, dan lingkungan bisnisnya. Analisis laporan keuangan adalah penerapan alat analisis dan teknik untuk laporan keuangan umum dan data terkait untuk mendapatkan perkiraan dan kesimpulan yang berguna dalam analisis bisnis  (Subramanyam, 2009:8).
Tujuan Analisis keuangan dari sudut pandang pihak kepentingan (Hanafi dan Halim, 2014:6-8)
  1. Investasi pada Saham
Analisis keuangan pada investasi saham dilakukan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh saat investor menginvestasikan modal dan risiko yang akan ditanggung. Investor akan menginvestasikan dananya jika perusahaan dianggap dapat memberikan keuntungan tinggi dengan tingkat risiko yang rendah. Jika keuntungan naik tetapi tingkat risiko juga naik maka perusahaan dianggap tidak menarik lagi. Investor tidak menyukai risiko (risk averse). Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan adalah kondisi perekonomian (ex. resesi, inflasi), faktor industri (ex. persaingan, perubahan teknologi, kekuatan tawar menawar dari supplier, good will, hak paten dll)
  1. Pemberian Kredit
Tujuan pokok adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tsb. Pinjaman jangka pendek, analisis akan terfokus pada kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. sedangkan jangka panjang, analisis akan terkonsentrasi pada kewajiban jangka panjang.
  1. Kesehatan Pemasok (Supplier)
Analisis ini digunakan untuk memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus, selain itu bermanfaat dalam melakukan negoisasi dengan supplier.
  1. Kesehatan Pelanggan (Customer)
Analisis ini digunakan untuk melakukan penjualan kredit. Informasi ini digunakan untuk mengetahui apakah pelanggan dapat memenuhi hutangnya agar tidak terjadi piutang tak tertagih. 
  1. Kesehatan Perusahaan ditinjau dari karyawan
Karyawan akan menganalisis untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki prospek yang bagus. Analisis ini biasanya tentang profitabilitas, kondisi keuangan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan.
  1. Pemerintah
Pemerintah melakukan analisis digunakan untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, atau apabila perusahaan akan go public maka pemerintah perlu untuk menentukan layak tidaknya perusahaan go public.
  1. Analisis Internal
Pihak internal misalnya manajemen perlu menganalisis perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan agar dapat melihat perkembangan perusahaan agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, perencanaan atau perubahan strategi. Informasi ini untuk evaluasi prestasi manajemen.
  1. Analisis Pesaing
Analisis pesaing digunakan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan pesaing. Informasi ini digunakan untuk menentukan strategi perusahaan (ex: strategi harga, strategi merebut pangsa pasar dll).
  1. Penilaian Kerusakan
Analisis ini digunakan untuk  menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalnya barang dagangan perusahaan kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang tersebut. Analisis keuangan bisa dilakukan oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan atau besarnya ganti rugi yang akan dibayarkan. 
H.  Teknik Kritis dan Terintegrasi dalam Menganalisis Laporan Keuangan 
Beberapa teknik kritis atau teknik terintegrasi dalam menganalisis laporan keuangan menurut Fahmi (2015:11) adalah sebagai berikut:
  1. Menilai “Reability Laporan” (keandalan) dan periode laporannya
  2. Lakukan analisa perubahan modal kerja atau arus kas
  3. Membuat laporan konsolidasi
  4. Mereview interrelated account
  5. Menggunakan segmen bisnis perusahaan yang dianalisa
  6. Meneliti lebih dalam beberapa transaksi yang bersifat: Related Parties Transaction (Hubungan istimewa)
  7. Menghitung dan menafsirkan rasio keuangan yang lazim, kemudian rasio ini dibandingkan dengan situasi ekonomi internasional, ekonomi nasional, rasio rata-rata      industri/bisnis,  rasio periode demi periode, rasio standar atau budget.
  8. Memahami metode dan cara penyusunan laporan keuangan
  9. Menilai laporan akuntan
  10. Menguasai konsep dan teknik analisa laporan keuangan, filosofi rasio, tujuan dan kegunaannya.
  11. Memahami prinsip dan kebijakan akuntansi
  12. Memahami situasi yang dihadapi perusahaan, termasuk bidang usaha, jenis industri, sejarah perusahaan, risiko yang mungkin dihadapi, gaya manajemen, pemilikan, dan prospek industri yang bersangkutan.
  13. Tujuan disusunnya laporan
  14. Bentuk perusahaan 
  15. Sistem pengawasan dalam perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan.
  16. Ketaatan pada aturan atau agama
  17. Menilai kualitas Comparability
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hanafi, M. M., & Halim, A. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN 
Subramanyam, K.R. (2009).Financial Statement Analysis (11th ed.). U.S.A: Mac Graw Hill Education

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*